Jumat 02 Dec 2016 17:50 WIB

Warga Myanmar Tolak Kedatangan Kofi Annan di Rakhine

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Kofi Annan
Foto: AFP
Kofi Annan

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW – Kedatangan mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan mendapat penolakan dari warga Myanmar. Lebih dari 100 orang warga berkumpul di dekat bandara Sittwe, Myanmar, untuk menolak campur tangan asing dalam mengatasi penderitaan Muslim Rohingya yang mendapat perlakuan keras dari militer Myanmar.

Menurut The Nation, para pengunjuk rasa membawa spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap kehadiran Kofi Annan, “Katakan tidak untuk intervensi asing dalam urusan negara bagian Rakhine”. Mereka juga meneriakkan  “Kami tidak ingin komisi Kofi Annan”.

Sejumlah kritikus protes atas penunjukan Anna sebagai kepala Komisi Penasehat Rakhine yang bertugas menyelidiki konflik komunal di negara itu. Mereka mempertanyakan kemampuan panel tersebut dalam menangani isu-isu rumit antara Muslim Rohingya dan umat Budha di Rakhine.

“Yang sedang terjadi di Rakhine adalah urusan internal. Kami tidak dapat menerima campur tangan dari pihak luar. Kami tidak perlu orang asing untuk menyelesaikan masalah internal. Campur tangan ini menunjukkan bahwa pemerinta gagal menangani kasus ini,” kata seorang demonstran dikutip Reuters, Jumat (2/12).

Komisi Penasehat Rakhine bertugas membuat rekomendasi dan saran terkait stabilitas negara di daerah tersebut. Laporan dari komisi ini nantinya akan diserahkan langsung kepada presiden pada akhir Januari mendatang. 

Annan rencananya akan melakukan perjalanan ke Rakhine bagian utara pada Sabtu (3/12) besok. Seperti diketahui, daerah tersebut telah diputus dari akses publik sejak 9 Oktober lalu menyusul serangan oleh militan di pos perbatasan. 

Kelompok HAM menuduh tentara militer telah melakukan tindakan kekerasan terhadap Muslim Rohingya selama operasi. Akibat, sebanyak 86 Muslim Rohingya tewas dan 30 ribu warga mengungsi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement