Ahad 11 Dec 2016 06:31 WIB

Tingkat Kejahatan Rasial Meningkat, Polisi Muslim New York Minta Penjelasan Trump

Rep: Amri Amrullah/ Red: Damanhuri Zuhri
Presiden AS terpilih, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS terpilih, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kelompok Polisi Muslim New York yang tergabung dalam NYPD (New York Police Department) dan seorang NYPD yang juga sebagai muslimah meminta bertemu Presiden TErpilih AS, Donald Trump. Mereka ingin meminta penjelasan meningkatnya angka kejahatan rasial dalam beberapa bulan terakhir.

Presiden Borough (distrik) di Brooklyn, Eric Adams menilis surat kepada Trump, Selasa (6/12) lalu, meminta Presiden AS terpilih ini untuk bertemu dengan petugas polisi Aml Elsokary dan beberapa rekan muslim yang tergabung di NYPD. Elsokary adalah korban dari kejahatan rasial dari Christopher Nelson (36 tahun), yang menuduh ia sebagai bagian dari Anggota ISIS dan mengusirnya.

Dorongan agar Elsokary bertemu dengan Trump terjadi ketika komunitas muslim polisi New York hadir di Brooklyn Borough Hall dan bertemu dengan Adams. Mereka kemudian membahas insiden Elsokary tersebut. Namun sejauh ini Trump tidak menanggapi permintaan mereka ini.

Dalam suratnya kepada Trump, Adams menyebut data yang diambil dari NYPD telah terjadi peningkatan kejatan rasial 115 persen sejak Trump terpilih. Hal ini tidak lepas dari retorika Trump yang menggunakan kata-kata yang memecah belah selama kampanye presiden, khususnya terhadap imigran muslim.

Meskipun Trump sudah menginstruksikan kepada pendukung setianya yang terbukti melakukan tindakan rasis untuk berhenti. Namun hal itu tidak bisa menghentikan kejahatan rasial dari beberapa pendukungnya.

"Setidaknya 900 anggota Muslim-Amerika dari kepolisian terbesar bangsa kita, bagian dari persaudaraan penegakan hukum yang lebih besar yang mencakup ribuan warga negara kita dan keluarga mereka, pantas panduan tentang bagaimana mereka akan dilindungi di tengah iklim nasional pasti ini, sama seperti mereka melindungi jalan-jalan kami setiap hari, "tulis Adams dilansir dari Yahoo News, Sabtu (10/12).

Selain itu petugas yang juga muslim tersebut berbicara kepada jutaan warga AS agar taat hukum Amerika. Juru bicara Trump Harapan Hicks mengatakan ia percaya bahwa Trump telah menerima surat Adams 'tapi tidak yakin apakah pertemuan akan dijadwalkan.

Namun dalam sebuah pernyataan kepada Yahoo News, Adams mengatakan dia akan membawa pesan aparat Muslim ke markas Trump, Trump Tower di Manhattan. Bahkan jika mereka tidak diundang langsung untuk bertemu dengan presiden terpilih AS ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement