Jumat 16 Dec 2016 04:00 WIB

Gelombang Kedua Rombongan Pemberontak Beserta Keluarga Tinggalkan Aleppo

Gambar dari video pada 12 Desember 2016 menunjukkan asap yang membumbung akibat bom di timur Aleppo, Suriah.
Foto: REUTERS/via ReutersTV
Gambar dari video pada 12 Desember 2016 menunjukkan asap yang membumbung akibat bom di timur Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Gelombang kedua rombongan para pemberontak beserta keluarganya pada Selasa meninggalkan benteng terakhir mereka di kota Aleppo, Suriah utara, kata kantor berita negara SANA. Gelombang pertama rombongan sudah tiba di Rashidien, yaitu wilayah pedesaan sebelah barat Aleppo, menurut laporan media tersebut, yang mencatat bahwa jumlah mereka yang berpindah dari Aleppo dalam gelombang pertama tercatat 1.150 orang.

Laporan mengatakan evakuasi para pemberontak dan warga sipil akan terus berlangsung sepanjang malam sampai selesai. Berdasarkan kesepakatan yang diperantarai Rusia dan Turki, jumlah orang yang siap dievakuasi dari Aleppo diperkirakan mencapai 15.000, termasuk 4.000 pemberontak.

Bus-bus pembawa para pemberontak mulai berangkat meninggalkan Aleppo timur pada Kamis sore. Proses evakuasi hanya diawasi oleh Komite Internasional Palang Merah dan tanpa kehadiran staf Perserikatan Bangsa-bangsa, menurut laporan televisi pemerintah.

Bus-bus tersebut berangkat melalui jalan Ramouseh, yaitu jalur utama pemerintah menuju Aleppo. Jalur internasional sudah sekian lama ditutup karena pemberontak mengendalikan beberapa bagian jalur. Mobil-mobil ambulans yang mengangkut orang-orang sakit dan cedera juga terlihat berangkat bersama-sama dengan rombongan bus.

Rusia dan Suriah menyatakan bertanggung jawab mengamankan iring-iringan pemberontak keluar dari Aleppo. Menurut kesepakatan, para pemberontak harus menyerahkan persenjataan mereka, kecuali senjata pribadi. Televisi pemerintah mengatakan pasukan Suriah sudah menyita simpanan persenjataan di Aleppo timur, termasuk dua juta peluru meriam, 2.000 peluru kendali Grad serta persenjataan berat lainnya.

Kesepakatan tersebut juga mewajibkan kedua pihak untuk melakukan gencatan senjata selama evakuasi berlangsung. Sebagai imbalan atas pengosongan di Aleppo timur, kelompok pemberontak di provinsi barat laut, Idlib, akan mengizinkan para warga sipil meninggalkan kota-kota Syiah yang dikepung, Kafraya dan Foa.

Bus-bus yang mengangkut orang-orang dari Kafraya dan Foa sudah mulai berangkat meninggalkan Idlib bersamaan dengan keberangkatan para pemberontak dari Aleppo. Dengan evakuasi tersebut, pasukan Suriah akan mengambil alih kendali seluruh kota Aleppo. Saat ini, pasukan pemerintah telah menguasai 99 persen wilayah-wilayah Aleppo timur yang diduduki kelompok pemberontak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement