Ahad 01 Jan 2017 13:32 WIB

PBB Dukung Upaya Rusia dan Turki Akhiri Krisis Suriah

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bayu Hermawan
Para pengungsi warga kota Aleppo, Suriah
Foto: AP
Para pengungsi warga kota Aleppo, Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Dewan Keamanan PBB melakukan pemungutan suara untuk mendukung gencatan senjata yang digagas oleh  Rusia dan Turki untuk mengakhiri pertempuran di Suriah dan merencanakan pembicaraan damai yang akan dilaksanakan bulan depan.

Resolusi damai untuk Suriah drafnya dibuat oleh Rusia. Dalam resolusi damai tersebut juga diserukan untuk segera memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ke seluruh bagian Suriah.

Resolusi tersebut akan diteruskan dengan melaksanakan pembicaraan damai di Kota Astana, Kazakhstan. Pembicaraan damai dilakukan antara Pemerintah Suriah dengan kelompok oposisi bersenjata.

Gencatan senjata di sepakati antara Pemerintah Suriah dengan faksi-faksi dalam kelompok oposisi. Namun gencatan senjata tak melibatkan ISIS, Jabhat Fateh al-Sham (JFS), dan milisi Kurdi YPG. Teks final Resolusi PBB menyatakan, Dewan Keamanan PBB menyambut baik dan mendukung upaya yang dilakukan Rusia dan Turki untuk mengakhiri krisis di Suriah.

Duta Besar Prancis untuk PBB Alexis Lamek mengatakan, Dewan Keamanan tak melihat ada dokumen yang ditandatangani baik oleh kelompok oposisi bersenjata maupun oleh Pemerintah Suriah.

"Dalam kondisi seperti ini level komitmen kedua pihak dalam gencatan senjata sulit dipertahankan. Implementasinya juga lemah," kata Lamek seperti dilansir BBC, Ahad, (1/1).

Sejumlah kelompok oposisi yang menandatangani perjanjian menyatakan, mereka menandatangani perjanjian yang mungkin berbeda dengan perjanjian yang ditandatangani oleh Pemerintah Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement