Rabu 04 Jan 2017 12:27 WIB

Trump Sadari Bahaya Ancaman Nuklir Korut

Rep: Puti Almas/ Red: Winda Destiana Putri
Presiden AS terpilih, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS terpilih, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyadari urgensi dari ancaman program nuklir Korea Utara (Korut). Hal itu sehubungan dengan baru-baru ini adanya pengumuman negara tersebut akan meluncurkan tes rudal balistik antar benua atau disebut dengan ICBM.

Trump mengatakan AS tidak akan goyah dalam memberi sanksi terhadap Korut. Ia juga menegaskan, ancaman kemampuan nuklir yang disebut dapat menjangkau Negeri Paman Sam dari negara terisolasi dipastikan tidak dapat terjadi. "Ini tidak akan terjadi,"  ujar Trump dalam jejaring sosial Twitter, Selasa (3/1).

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) mengatakan komentar Trump menjadi peringatan secara jelas untuk Korut. Selama ini, miliarder itu belum pernah memberi komentar apapun mengenai program nuklir negara yang dipimpin King Jong Un tersebut, sejak terpilih sebagai presiden dalam pemilu AS 8 November lalu.

Departemen Luar Negeri AS mengakui bahwa Korut terus mengejar teknologi nuklir dan rudal balistik. Trump selama ini belum menguraikan kebijakan yang diberlakukan untuk negara itu, namun mengatakan hendak berbicara dengan Kim bila mendapat kesempatan.

Presiden terpilih Trump jelas menyadari urgensi dari ancaman nuklir Korut secara jelas. AS menjaga sikap dan terus memperat kerjasama dengan Korsel untuk mengantisipasi hal itu, dilansir laman Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement