Selasa 10 Jan 2017 19:38 WIB

Indonesia Minta Tiap Negara Jaga Perairannya Cegah Penculikan

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Empat WNI yang disandera kelompok radikal Abu Sayyaf tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (13/5).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Empat WNI yang disandera kelompok radikal Abu Sayyaf tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan Indonesia terus menekankan pentingnya bagi setiap negara menjaga wilayah perairannya sebab penculikan WNI di perairan Malaysia masih kerap terjadi.

"Guna mencegah penculikan terus terjadi, Indonesia melakukan pertemuan dengan Malaysia dan Filipina. Dalam pertemuan itu kami menekankan agar masing-masing negara meningkatkan penjagaan wilayah perairannya masing-masing," katanya, Selasa (10/1).

Dalam pertemuan itu juga ditekankan pentingnya meningkatkan penjagaan dan keamanan perairan di Sulu dan Sabah sebab Abu Sayyaf masih kerap beraksi. "Kami juga melakukan patroli bersama untuk meningkatkan perairan di wilayah tersebut," ujarnya.

Retno menambahkan, Indonesia selama ini telah membebaskan 25 WNI yang ditangkap Abu Sayyaf. Namun, masih ada WNI yang disandera di Filipina selatan.

"Kami tak akan tinggal diam. Kami akan melakukan apa pun untuk membebaskan saudara kita yang masih disandera," ujarnya.

Indonesia terus berusaha membebaskan para sandera termasuk berhasil membebaskan empat WNI yang disandera perompak Somalia. Mereka telah dipulangkan dan dikembalikan ke keluarganya masing-masing pada Oktober lalu.

Empat sandera tersebut bernama Sudirman, Supardi, Adi Manurung, dan Elson Pesireron. Mereka merupakan bagian dari 26 sandera yang dibebaskan setelah mengalami pembajakan pada 26 Maret 2012 di perairan Seychelles.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement