Ahad 15 Jan 2017 14:26 WIB

Donald Trump Cekcok dengan Aktivis HAM Veteran AS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Presiden AS terpilih, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS terpilih, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden AS terpilih, Donald Trump kembali terlibat perselisihan. Kali ini ia cekcok dengan politisi, veteran dan aktivis HAM dengan banyak pendukung, John Lewis.

Beberapa waktu lalu, Lewis mengatakan tidak menganggap Trump sebagai presiden terlegitimasi. Trump merespons melalui cuitan di Twitter.

"Semua hanya pembicaraan, pembicaraan, pembicaraan, tidak ada aksi atau hasil. Sedih!" kata Trump menyinggung Lewis. Menurutnya, aktivis kulit hitam era Martin Luther King Jr itu harus lebih memperhatikan distriknya.

Saat ini Lewis menjabat anggota kongres. Ia mengawali karirnya sebagai aktivis dan pemimpin gerakan hak sipil. Ia pernah menderita retak tulang kepala saat demo di Selma, Alabama lebih dari setengah abad lalu.

Ia mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan persamaan hak sipil Afrika-Amerika. Bentrok Trump-Lewis terjadi sehari sebelum peringatan penghormatan Martin Luther King Jr. Sikap Lewis bisa menjadi tolak ukur penerimaan Afrika-Amerika terhadap Trump. Sikap mereka sangat berbeda ketika perayaan kemenangan Presiden Barack Obama delapan tahun lalu.

Lewis yang sedang menjalani masa kongres ke-16nya mengatakan bahwa ia tidak akan hadir di upacara pelantikan Trump di Capitol. Ini akan jadi pertama kalinya ia melewatkan inagurasi presiden sejak bergabung dengan Kongres tiga dekade lalu.

"Anda tahu, saya percaya pada pengampunan. Saya percaya dengan bekerja sama dengan rakyat. Ini akan sangat sulit. Saya melihat presiden terpilih bukan presiden terlegitimasi," kata Lewis dalam wawancara dengan NBC 'Meet the Press' yang ditayangkan Ahad.

Ia juga berkomentar ada kemungkinan Rusia membantu Trump agar terpilih, termasuk dalam menghancurkan kandidat Hillary Clinton. Komentar ini direspons cepat oleh Trump seperti dalam Twitternya tersebut dilanjutkan dengan komentarnya soal kejahatan di tempatnya berkuasa, Georgia.

Georgia merupakan salah satu area dengan pertumbuhan tercepat di AS. Namun tingkat kejahatan dan kemiskinannya lebih tinggi dari rata-rata nasional. Lewis dibanjiri dukungan dan pembelaan termasuk dari komunitas yang melakukan upacara peringatan penghormatan pada Martin Luther King Jr. Sekitar 2.000 orang melawan angin dan hujan untuk demo dekat memorialnya di Washington.

Baca juga: Donald Trump akan Perbaiki Hubungan AS dengan Rusia dan Cina

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement