Ahad 22 Jan 2017 10:07 WIB

Kalah Pemilu, Mantan Presiden Gambia Diasingkan ke Guinea

Mantan presiden Gambia Yahya Jammeh
Foto: AP
Mantan presiden Gambia Yahya Jammeh

REPUBLIKA.CO.ID, BANJUL -- Mantan presiden Gambia Yahya Jammeh pergi meninggalkan negaranya, Sabtu (21/1). Ia dilaporkan menuju Guinea sebagai bagian dari pengasingan dirinya.

Setelah 22 tahun memimpin kekuasaan di Gambia, Jammeh harus menerima kekalahan dalam pemilu. Presiden baru yang terpilih adalah Adama Barrow yang sebelumnya dijadwalkan untuk dilantik pada Kamis (19/1) lalu.

Jammeh sebelumnya terus menolak hasil pemilu. Ia yang dikalahkan oleh Barrow dalam pemilihan Desember lalu mengajukan upaya ke Mahkamah Agung. Namun, permintaan untuk tidak mengesahkan kekalahannya ditolak.

Jammeh pada akhirnya memilih untuk meninggalkan Gambia. Seperti ditulis BBC, sejumlah pendukungnya, mulai dari tentara dan pejabat pemerintahan negara itu hadir untuk mengantarkannya di bandara.

Sementara, banyak warga di Gambia yang juga senang dengan berakhirnya kekuasaan Jammeh. Ia selama ini dianggap sebagai pemimpin diktator yang melarang kebebasan berbicara serta penegakan hak asasi manusia (HAM).

Jammeh menjadi presiden pertama yang secara damai menyerahkan kekuasaan di Gambia sejak negara itu merdeka dari Inggris pada 1965 lalu. Belum diketahui secara pasti apa yang membuat ia akhirnya setuju untuk meninggalkan jabatannya tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement