Senin 23 Jan 2017 04:31 WIB

Presiden Suriah Diduga Alami Depresi karena Perang

Rep: Dian Erika N/ Red: Nur Aini
Bashar Al-Assad
Foto: myfirstclasslife.com
Bashar Al-Assad

REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS -- Presiden Suriah, Bashar Al Assad, dikabarkan menderita tekanan psikologis akibat perang di negaranya. Assad bahkan diduga telah menjalani perawatan di rumah sakit.

Amir Taheri, seorang kolumnis surat kabar Asharq Al-Awsat, dalam sebuah berita pada Sabtu (21/2) lalu menyebut Assad menderita setelah hampir enam tahun konflik terjadi di Suriah. "Inilah sebabnya para pejabat Rusia kini berbicara secara pribadi. Mereka telah mendapat petunjuk bahwa Assad mengalami tekanan psikologis dan menderita gangguan syaraf di mata kirinya," tulis Taheri sebagaimana dilansir dari The Independent, Senin (23/1).

Berita ini langsung mendapat reaksi dari sejumlah media online kelompok anti-Suriah. Mereka membuat berita utama yang mengklaim Assad telah dirawat di rumah sakit dengan kondisi gugup.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan The Sunday Times akhir tahun lalu, Assad mengatakan dia tidak mengalami susah tidur di malam hari akibat kondisi perang, saat PBB mengklaim 400 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat konflik.

"Saya tidur teratur, bekerja, makan dan melakukan olahraga dengan normal," ujarnya.

Ketika ditanya apakah kematian anak-anak tewas di Aleppo dan di tempat lain membebani pikirannya, dia tertawa dan berkata, "Aku tahu arti dari pertanyaan itu."

Baca juga: Pembicaraan Damai Suriah Tanpa Delegasi AS

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement