Selasa 24 Jan 2017 09:01 WIB

Bom Bunuh Diri Nigeria Kini Gunakan Bayi

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Bom bunuh diri (Ilustrasi).
Foto: telegraph.co.uk
Bom bunuh diri (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MADAGALI -- Pemerintah Nigeria memperingatkan perempuan pelaku bom bunuh diri di Nigeria sekarang membawa bayi untuk menghindari deteksi penjaga keamanan. Dalam sebuah serangan di Kota Madagali pada 13 Januari lalu, dua perempuan meledakkan bom bunuh diri yang menewaskan mereka sendiri, dua bayi yang mereka bawa dan empat orang lainnya. Karena membawa bayi mereka lolos dari pengecekan pasukan keamanan sebab mereka hanya dikira penduduk sipil.

Para pejabat Nigeria mengatakan, memanfaatkan bayi untuk melakukan serangan bom bunuh diri merupakan tren yang sangat berbahaya. Kelompok pemberontak Boko Haram diduga sering melakukan serangan tersebut.

Seperti dilansir BBC, Selasa, (24/1) Boko Haram dikenal sering menggunakan para perempuan, bahkan para gadis muda untuk melakukan serangan bom. Pemerintah Nigeria telah memerangi Boko Haram secara intensif. Mereka mengambil alih wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai Boko Haram.

Namun, serangan Pemerintah Nigeria terhadap Boko Haram ditanggapi dengan semakin masifnya bom bunuh diri, bahkan dengan membawa bayi untuk mengelabui penjaga keamanan. Pada awal Desember 2016, dua perempuan pelaku bom bunuh diri meledakkan bom di pasar dan menewaskan 45 orang.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement