Kamis 26 Jan 2017 15:14 WIB

Calon Pemimpin WHO Mengerucut Jadi Tiga

Gedung Pusat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa.
Foto: REUTERS/Denis Balibouse
Gedung Pusat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA  -- Daftar calon pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) semakin mengerucut menjadi tiga calon saja, Rabu (26/1). Keputusan siapa yang tampil sebagai pemenang diumumkan Mei mendatang.

Organisasi PBB menyebutkan bahwa ketiga kandidat itu adalah Menteri Luar Negeri Ethiopia Tedros Adhanom Ghebreyesus, dokter medis David Nabarro yang menjabat sebagai utusan PBB dalam penanganan Ebola, dan Sania Nishtar, pendiri Heartfelt yang baru satu sebagai menteri federal.

Pemimpin baru WHO akan menggantikan Margaret Chan, yang telah mengambil alih kendali selama 10 tahun. Pemilihan para calon ini dilakukan di saat organisasi tersebut menghadapi reputasi yang buruk karena lamban dalam memberikan reaksi terhadap epidemi Ebola yang menyebar di salah satu daerah termiskin di dunia, dan telah menewaskan ribuan orang.

Periode lima tahun kedua Chan berakhir pada 30 Juni mendatang. Pemilihan akhir akan diselenggarakan oleh Majelis Kesehatan Dunia, saat pertemuan tahunan para menteri dari 194 negara anggota WHO yang diadakan dari 22-31 Mei.

Beberapa ahli kebijakan kesehatan masyarakat menginginkan pemimpin dengan pengalaman politik untuk menghidupkan kembali kedudukan internasional WHO dan mendapatkan dana untuk program-program unggulan.

"Organisasi-organisasi internasional seperti WHO telah kehilangan banyak reputasi, " kata Lawrence Gostin, profesor hukum kesehatan global di Sekolah Hukum Universitas Georgetown.

Reputasi WHO sangat buruk dengan kasus Ebola dan bahkan sekarang tengah menghadapi situasi kekurangan dana untuk program-program bantuan yang baru. seharusnya mudah untuk memberikan dana. "Itu sebabnya seseorang yang memiliki banyak pengalaman politiklah yang dapat mengatasinya," kata Gostin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement