Kamis 23 Feb 2017 04:07 WIB

Jenazah Kim Jong-nam Jadi Target Pencurian

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
Foto: Foto AP / Shizuo Kambayashi
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Keamanan ditingkatkan di kamar mayat rumah sakit tempat jenazah Kim Jong-nam disimpan. Polisi Malaysia telah memastikan gedung rumah sakit itu menjadi target pada pekan lalu dalam upaya untuk mendapatkan jenazah saudara seayah pemimpin besar Korea Utara Kim Jong-un.

Jenazah pria berusia 46 tahun itu telah menjalani pemeriksaan post-mortem. Kepala polisi Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan kepada Mail Melayu bahwa mereka sekarang harus mengambil tindakan, dan tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mengutak-atik kamar mayat tersebut.

Sementara itu, polisi Malaysia telah mengidentifikasi seorang pejabat senior di kedutaan Korea Utara sebagai tersangka dalam pembunuhan itu. Seorang tersangka kedua, Kim Uk Il, yang terkait dengan maskapai penerbangan Korea Utara Air Koryo, juga telah dipanggil untuk diinterogasi atas pembunuhan Kim Jong-nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur pekan lalu.

Bakar mengatakan kedua tersangka masih berada di Malaysia dan telah dipanggil untuk diperiksa. Dia mengaku telah melayangkan surat permohonan kepada kedubes Korea Utara agar bisa memeriksa kedua tersangka. "Kami berharap bahwa kedutaan Korea Utara akan bekerja sama dengan kami dan memungkinkan kami untuk mewawancarai mereka dengan cepat. Jika tidak kami akan memaksa mereka untuk datang kepada kami," katanya.

Ketegangan antara Korea Utara dan Malaysia telah meningkat sejak kematian Kim Jong-nam. Dengan sengketa hak penyelidikan jenazah korban dan kritik Pyongyang atas penanganan penyelidikan. Malaysia menarik duta besarnya dari Pyongyang pada awal pekan ini setelah diplomat Korea Utara di Kuala Lumpur meragukan tentang keadilan penyelidikan polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement