Selasa 28 Feb 2017 09:03 WIB

Kim Jong-un Eksekusi 5 Pejabat dengan Senapan Antipesawat Tempur

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Kim Jong-un
Foto: EPA/KCNA
Kim Jong-un

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kim Jong-un kembali menebar teror di pemerintahannya pekan ini. Agen mata-mata dari Dinas Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan melaporkan, diktator Korea Utara itu memerintahkan untuk mengeksekusi lima pejabat senior sekaligus, Senin (27/2).

Menurut laporan tersebut, Korea Utara mengeksekusi pejabat-pejabat senior itu dengan menggunakan senapan anti-pesawat tempur. Kelimanya dituduh membuat laporan palsu yang membuat Kim marah besar.

Laporan NIS itu dipaparkan dalam pertemuan dengan anggota parlemen Korea Selatan. Laporan muncul di tengah jalannya proses penyelidikan kasus kematian Kim Jong-nam, saudara seayah Kim Jong-un, oleh polisi Malaysia.

Anggota parlemen Korea Selatan, Lee Cheol Woo mengatakan pejabat senior yang dieksekusi berasal dari Departemen Keamanan yang dipimpin oleh Kim Won-hong, yang juga dieksekusi belum lama ini. Belum jelas laporan palsu apa yang mereka buat. Saat ini NIS masih melakukan investigasi lebih lanjut.

Korea Utara mengeksekusi Kim Won-hong pada Januari lalu, diduga karena tuduhan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan penyiksaan yang dilakukan oleh stafnya. Menurut Korea Selatan, Kim Won-hong merupakan salah satu pejabat yang dekat dengan Kim Jong-un.

Dilansir dari the Independent, hingga saat ini, Korea Utara belum secara terbuka memberikan pernyataan tentang eksekusi Kim Won-hong atau tentang eksekusi lima pejabat senior di departemennya.

Sejak mengambil alih kekuasaan di Korea Utara pada akhir 2011, Kim Jong-un dilaporkan telah melakukan eksekusi atau pembersihan sejumlah besar pejabat pemerintah tingkat tinggi. Seoul menyebutnya dengan 'pemerintahan teror'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement