REPUBLIKA.CO.ID, SAN SALVADOR -- Pihak berwenang melakukan penyelidikan atas tewasnya seekor kuda nil yang ada di kebun binatang nasional El Salvador ditemukan. Hewan yang dinamai Gustavito itu diduga menjadi korban kekerasan manusia.
Menurut keterangan, di tubuh kuda nil berusia 15 tahun itu ditemukan memar dan luka tusukan. Gustavito nampaknya diserang dengan menggunakan pukulan logam, pisau, serta batu.
Serangan pada hewan jantan itu diperkirakan terjadi pada awal pekan lalu. Namun, penjaga kebun binatang baru menemukan luka di tubuhnya pada Kamis (23/2) lalu.
"Gustavito ditemukan mendapat memar dan luka tusukan setelah ia keluar dari kolam," ujar direktur kebun binatang El Salvador, Vladan Henriquez dalam konferensi pers, dilansir The Telegraph, Selasa (28/2).
Sejumlah pejabat negara menilai serangan terhadap kuda nil itu merupakan tindakan yang sangat kejam. Selama ini, Gustavito menjadi salah satu hewan ikonik yang ada di kebun binatang itu dan sangat menghibur masyarakat.
Sekretaris Budaya El Salvador Silvia Elena Regalado menyampaikan duka cita mendalam atas kematian Gustavito. Ia juga menjelaskan sejak 2009 lalu kebun binatang telah dilarang untuk membeli spesies eksotis dan tempat itu segera difungsikan sebagai pusat perlindungan satwa.
"Kebun binatang nasional kami telah menghentikan praktek membeli spesies eksotik dan kami akan membuat tempat itu secepatnya berubah menjadi pusat perlindungan satwa asli," jelas Regalado.
El Salvador dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kejahatan tertinggi di dunia. Kekejaman di sana tercatat membuat setidaknya 5278 kasus pembunuhan terjadi pada 2015 lalu atau dengan kata lain sekitar 14 orang tewas setiap harinya.
"Kami di sini mungkin terbiasa melihat ada orang yang meninggal setiap harinya seperti lalat dan kali ini mereka membunuh binatang yang dapat menghibur kami," kata salah seorang warga El Salvador Martin Castillo.
Sementara waktu, kebun binatang nasional tempat Gustavito berada ditutup. Rangkaian bunga duka cita terlihat di depan pintu pagar tempat itu dari berbagai orang yang menyayangi hewan menggemaskan tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
