Ahad 05 Mar 2017 21:09 WIB

Yordania Eksekusi 15 Teroris

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Citra Listya Rini
Teroris/ilustrasi
Foto: youtube
Teroris/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania mengeksekusi 15 teroris pada Sabtu (4/3) pagi, termasuk 10 orang dihukum atas tuduhan terorisme. Juru bicara pemerintah Mohammad al-Momani mengatakan Yordania dieksekusi  karena terlibat dalam “Irbid terror cell”, dan serangan teror terhadap kantor Departemen Intelijen Umum di kamp pengungsi Baqaa.

Kejahatan lainnya termasuk pembunuhan kolumnis Nahed Hattar, teror serangan bom di Kedutaan Besar Yordania di Baghdad pada tahun 2003, dan serangan teroris terhadap kunjungan wisman amfiteater Romawi di Amman. Orang-orang itu digantung di Penjara Swaqa.

Lima dari penjahat terlibat dalam serangan pasukan keamanan di sebuah tempat persembunyian militan oleh tersangka militan ISIS di kota Irbid pada tahun yang sama. Yang menyebabkan kematian tujuh militan dan seorang petugas polisi pada tahun 2016. Mereka adalah Ashraf Beshtawi, Fadi Beshtawi , Imad Delki, Faraj al-Syarif dan Mohammed Delki.

Mahmoud Hussein Masharfa adalah eksekutor serangan teroris pada Juni 2016 terhadap kantor Departemen Intelijen Umum di kamp pengungsi Baqaa. Sedangkan Riyad Ismail Abdullah dieksekusi karena membunuh Hattar pada bulan September 2016. Sementara, Muammar al-Jaghbir dieksekusi setelah keyakinannya dalam serangan teror bom di Kedutaan Besar Yordania di Baghdad pada tahun 2003.

Nabil Ahmad al-Jaoura dihukum karena serangan terorisme terhadap kunjungan wisata mancanegara amfiteater Romawi di Amman yang menyebabkan kematian seorang turis Inggris di tahun 2006.

"Ini merupakan upaya untuk membawa keadilan bagi korban para teroris yang mengancam keamanan nasional kita. Siapa pun yang berani terlibat dalam kegiatan teroris melawan Yordania akan menghadapi nasib yang sama," ujar Momani dilansir dari Asharq al Awsat, Ahad (5/3).

Kelompok hak asasi manusia Amnesty International mengutuk eksekusi gantung. Karena dilakukan secara rahasia dan tanpa transparansi.

Samah Hadid, wakil direktur Amnesty International di kantor regional Beirut, mengatakan, "Skala mengerikan dan kerahasiaan di sekitar eksekusi ini mengejutkan."

Pada bulan Desember 2014, 11 orang dieksekusi setelah hukuman mati telah dibekukan di Yordania sejak Maret 2006.

Pada bulan Februari 2015, Yordania mengeksekusi Sajida Rishawi dan Ziad al-Karboli. Dua narapidana digantung sehari setelah rilis video yang menunjukkan pembunuhan percontohan Yordania Muath Kasasbeh oleh ISIS.

Rishawi dihukum oleh Pengadilan Keamanan Negara pada bulan September 2006 karena merencanakan serangan teror terhadap tiga hotel di Amman pada bulan November 2005, yang telah menewaskan lebih dari 60 orang tewas dan sekitar 90 terluka.

Karboli dihukum karena membunuh seorang sopir truk Yordania di Irak pada bulan September 2005. Ia memiliki bahan peledak milik sebuah organisasi ilegal yang berafiliasi al-Qaeda, yang disebut Tawhid dan Jihad.

Lebih dari 100 orang, termasuk sekitar 10 perempuan, saat ini mendapatkan hukuman mati di Yordania. Yordania adalah bagian dari koalisi pimpinan AS melawan ISIS di Irak dan Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement