Senin 06 Mar 2017 14:01 WIB

Aljazair-Tunisia Berjanji Dorong Proses Perdamaian Libya

Petugas keamanan berjaga-jaga di Bengazi, Libya
Foto: reuters
Petugas keamanan berjaga-jaga di Bengazi, Libya

REPUBLIKA.CO.ID, ALJIER -- Aljazair dan Tunisia pada Ahad (5/3) mengonfirmasi di Aljier komitmen mereka untuk membantu tetangga mereka yang dicabik perang, Libya, mencapai penyelesaian politik.

"Aljazair dan Tunisia percaya penyelesaian bagi krisis Libya harus bersifat konsensual dan bukan militer," kata Menteri Luar Negeri Tunisia Khemaies Jhinaoui, yang sedang berkunjung ke Ajier, dalam satu taklimat bersama Menteri Aljazair Urusan Maghribi, Uni Afrika dan Liga Arab Abdelkader Messahel.

Sebelumnya mereka menghadiri Sidang Ke-19 Komite Pemantauan Aljazair-Tunisia. Jhinaoui menambahkan Dewan Keamanan PBB mesti mengemban tanggung jawab dan bekerja bagi terwujudkan penyelesaian damai di Libya.

Messahel menyatakan Tunisia dan Aljazair mencela bentrokan baru-baru ini yang terjadi di sekita wilayah Bulan Sabit Minyak, dan mengatakan kekerasan dan senjata takkan membantu menyelesaikan krisis di Libya. "Kami mendukung dialog dan menentang penggunaan kekerasan," kata Mesahel.

Ia menambahkan Aljazair terus mengadakan kontak dengan semua pihak di negeri itu, sampai diluncurkannya dialog yang melibatkan semua pihak di Libya untuk mencapai penyelesaian bagi krisis tersebut. Menteri itu menggarisbawahi peran PBB dalam penyelesaian krisis tersebut dan perlunya bagi rakyat Libya mematuhi kesepakatan politik yang ditandatangani pada 17 Desember 2015.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement