Senin 20 Mar 2017 17:45 WIB

ACT: Korban Kelaparan Terbanyak Anak-Anak

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Warga somalia dilanda bencana kelaparan hebat di tengah meningkatnya ketegangan antara pasukan pemerintah dengan milisi.
Foto: AP
Warga somalia dilanda bencana kelaparan hebat di tengah meningkatnya ketegangan antara pasukan pemerintah dengan milisi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) melalui tim Sympathy of Solidarity (SOS) mengatakan, korban kelaparan terbanyak di Somalia adalah anak-anak, Senin (20/3). Sebagian besar meninggal karena kasus AWD (cccute water disease), diare, disentri, dan kolera.

"Korban tewas terbanyak anak-anak, sudah 800 jiwa," kata Senior Manager Komunikasi ACT Bambang Triyono pada, Republika.co.id, Senin (20/3). Dia menambahkan, tercatat 9.885 kasus AWD selama empat bulan belakangan terjadi di seluruh wilayah Somalia yang kekeringan.

Kondisi berpotensi jadi bencana besar jika sampai beberpa bulan ke depan tidak turun hujan. Tim SOS ACT masih akan berada di sana hingga sekitar pekan depan untuk menyampaikan bantuan tambahan dari Jakarta.

Sebagian besar wilayah di Afrika sudah tidak pernah lagi menerima hujan sejak tiga hingga empat tahun lalu. Begitu juga dengan beberapa wilayah di Somalia. Cuaca seperti ini menambah panas wilayah yang sudah beriklim panas tersebut.

"Menurut info dari kawan mitra di sini, rata-rata 20 orang meninggal dalam 48 jam," kata Bambang. Menurut dia, sejauh ini ada dua lembaga dari Indonesia yang menyalurkan bantuan, ACT dan PKPU.

"Setelah kami, dua hari kemudian masuk IHH dari Turki, mereka memang punya proyek panjang di sini, entah datang mau respons pangan atau bukan, lalu kemarin baru datang teman-teman dari PKPU," katanya.

Keberadaan ACT di sana adalah untuk menyampaikan amanah bantuan dari publik Indonesia yang disampaikan melalui ACT. Bantuan diberikan dalam bentuk bahan pangan seperti beras, tepung, gula, minyak goreng, dan lainnya.

Total sepekan kemarin sudah terdistribusi 26,4 ton untuk dua wilayah yakni di Kukari Village-Lower Shabelle dan Bay Region. Kamp di sekitar Kota Baidoa ini ada Garsaley Camp, Mooro Gabey Camp, Lafaale Camp. Semua kamp baru muncul saat kekeringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement