Kamis 23 Mar 2017 19:22 WIB

Warga Kulit Hitam Jadi Sasaran Kebencian Mantan Tentara AS

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstran memprotes penembakan polisi AS yang berujung pada kematian warga kulit hitam Keith Lamont Scott di Charlotte, Carolina Utara, Kamis, 22 September 2016.
Foto: AP Photo/Gerry Broome
Demonstran memprotes penembakan polisi AS yang berujung pada kematian warga kulit hitam Keith Lamont Scott di Charlotte, Carolina Utara, Kamis, 22 September 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Serangan kebencian terjadi terhadap seorang pria kulit hitam di New York, Amerika Serikat (AS). Korban bernama Timotius Caughman. Pria berusia 66 tahun diserang dengan menggunakan pedang/

Pelaku diketahui adalah seorang veteran Angkatan Darat AS. Ia adalah James Harris Jackson yang dilaporkan secara sengaja menyerang orang kulit hitam karena alasan kebencian.

Kejadian bermula saat pria berusia 28 tahun itu keluar dari bus dengan rute Baltimore menuju New York. Saat hampir tiba di kota tujuan, Jackson keluar dari kendaraan dan secara tiba-tiba menyerang Caughman dari belakang.

Pelaku menusuk bagian punggung, serta dada dari pria kulit hitam tersebut. Caughman sempat dibawa ke rumah sakit sesaat setelah serangan, namun meninggal saat tiba untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Setelah melakukan serangan, Jackson dilaporkan melarikan diri. Hingga satu hari setelahnya Kepolisian New York menangkap dirinya atas tuduhan pembunuhan.

Kepada petugas polisi, pelaku mengungkapkan bagaimana kebencian dirinya terhadap orang kulit hitam dalam 10 tahun terakhir. Ia juga mengaku secara sengaja memilih New York sebagai lokasi serangan karena kota itu menjadi salah satu sorotan dunia.

"Alasan dia memilih New York karena pelaku merasa dapat membuat sebuah pernyataan setelah aksinya dan disorot oleh media dari seluruh dunia," ujar asisten kepala Kepolisian New York, William Aubry seperti dilansir BBC, Kamis (23/3).

Jackson bertugas di Angkatan Darat AS pada Maret 2009 hingga Agustus 2012 lalu. Ia menjabat sebagai analis intelijen militer dan pernah ditempatkan di Afghanistan dari Desember 2010 hingga November 2011.

Sementara itu, Wali Kota New York Bill de Blasio mengecam serangan warga kulit hitam yang terjadi kali ini. Ia mengatakan selama ini kota yang dipimpin olehnya tidak pernah memiliki toleransi terhadap kekerasan, terlebih dengan unsur kebencian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement