Kamis 23 Mar 2017 22:10 WIB

Jenguk Korban Serangan London, Menlu Prancis Pastikan Warganya Selamat

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Budi Raharjo
Warga menolong korban terluka di Westminster Bridge, London, Rabu (22/3). Lima orang tewas dan 40 luka dalam serangan di parlemen Inggris.
Foto: REUTERS/Toby Melville
Warga menolong korban terluka di Westminster Bridge, London, Rabu (22/3). Lima orang tewas dan 40 luka dalam serangan di parlemen Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault terbang ke London setelah serangan di jembatan Westminster dan Gedung Parlemen Inggris terjadi. Ayrault memastikan tiga remaja warga Prancis yang berada di lokasi saat kejadian selamat dari serangan.

Para siswa, berusia sekitar 15-16 tahun, terluka ketika ada kendaraan yang menabrak ke orang-orang yang berada di jembatan Westminster. Mereka sedang dalam perjalanan yang diselenggarakan sekolahnya yang ke Brittany.

Ayrault mengunjungi beberapa siswa Prancis dan keluarga mereka di sebuah hotel dekat rumah sakit di mana para korban sedang dirawat. Banyak korban terluka yang mengalami trauma akibat serangan tersebut.

Berbicara kepada wartawan, Ayrault mengatakan negara-negara demokratis tidak boleh takut. "Kita harus mengatakan tidak untuk mereka yang ingin membunuh demokrasi kita," katanya kepada wartawan. "Kami tidak akan memasang dinding."

Menurut BBC, Kamis (23/3), Ayrault juga mengatakan negara harus memerangi radikalisasi anak muda dan melawan kelompok militan ISIS pada khususnya. Menteri luar negeri itu sedang mrnghadiri pertemuan di Washington DC yang membahas tentang memerangi ISIS ketika serangan London itu terjadi.

Ayrault juga mengunjungi gedung parlemen Inggris. Juru bicara John Bercow menerimanya dengan hangat dan berterima kasih atas solidaritasnya.

Empat orang, termasuk seorang polisi dan penyerang, tewas di dekat Gedung Parlemen akibat penyerangan itu. Perdana Menteri Theresa May mengatakan korban serangan di jembatan Westminster yaitu empat warga Korea Selatan, dua warga Rumania, dua orang Yunani, seorang Amerika, seorang warga Cina, Jerman, Pole, Italia, dan seorang warga negara Irlandia juga terluka dalam serangan Rabu (22/3) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement