Jumat 24 Mar 2017 04:50 WIB

Delapan Orang Ditangkap Pascaserangan di London

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Yudha Manggala P Putra
Polisi berjaga di sekitar Gedung Parlemen Inggris di London, Rabu (22/3). Terjadi penembakan di luar gedung yang berujung dua orang tewas.
Foto: EPA/Will Oliver
Polisi berjaga di sekitar Gedung Parlemen Inggris di London, Rabu (22/3). Terjadi penembakan di luar gedung yang berujung dua orang tewas.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebanyak delapan orang ditangkap pascaserangan di jembatan Westminster Bridge, dekat Gedung Parlemen Inggris, London pada Rabu (22/3). Petugas antiteror setempat mengonfirmasi polisi telah mencari enam alamat dan melakukan tujuh penangkapan, dan terakhir penangkapan ke delapan seperti dilansir Independet, Kamis (23/3).

Sementara, seperti dilansir Reuters, polisi masih mencari properti di Wales, pusat Kota Birmingham dan London Timur. Ratusan detektif juga terlibat dalam penyelidikan tersebut.

Diketahui, terjadi penyerangan di dekat Gedung Parlemen Inggris London ketika sebuah mobil Hyundai i40 4x4 abu-abu menerobos jalur pejalan kaki di Westminster Bridge, mengarah ke Gedung Parlemen Inggris di London, Rabu (22/3). Peristiwa terjadi pada pukul 14.20 waktu setempat, ketika mobil menabrak tiga orang yang kemudian tewas.

Dilansir the Guardian, usai mobil menabrak pagar pembatas di luar gedung, pelaku berpakaian hitam lantas berlari masuk menuju New Palace Yard, dan ia menyerang dua polisi pria berjaket kuning. Satu polisi yang berjaga ditusuk hingga tewas.

Sebelumnya, Kepolisian Inggris telah mengidentifkasi pelaku penyerangan di luar Gedung Parlemen Inggris, London, pada Rabu yang menewaskan lima orang dan puluhan lainnya luka-luka. Pelaku diketahui bernama Khalid Masood dan berusia 52 tahun.

Polisi mengatakan, Masood juga diketahui kelahiran Inggris, yakni wilayah tenggara Inggris, bernama Kent, namun baru-baru ini tinggal di wilayah Inggris Tengah, yakni West Midlands. Seperti dilansir Reuter pada Kamis, Masood juga diketahui pernah diselidiki petugas intelijen MI5 yang konsern terhadap ektrimisme dan kekerasan.

Namun, belum jelas apakah serangan Masood berkaitan dengan aksi kelompok terorisme. Meski ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan kepada pejalan kaki Westminster Bridge dan kepolisian setempat tersebut.

"Masood bukanlah subjek dari penyelidikan yang berkaitan dengan intelijen sebelumnya, bagaimana pun dia diketahui melakukan serangan yang menyebabkan kerugian fisik, kepemilikan senjata ofensif, dan pelanggaran ketertiban umum," ujar Polisi setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement