Ahad 26 Mar 2017 11:18 WIB

Warga Muslim Birmingham dan Warga Kota Tolak Aksi Teror di London

Rep: Fuji Pratiwi/Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Warga menyalakan lilin mengenang korban serangan di gedung parlemen Inggris di Trafalgar Square, London, Kamis (23/3).
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Warga menyalakan lilin mengenang korban serangan di gedung parlemen Inggris di Trafalgar Square, London, Kamis (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Tokoh-tokoh agama dan warga sipil menggelar aksi damai di pusat Kota Birmingham. Mereka menyampaikan pesan bahwa Birmingham bukanlah ibu kota teror di Inggris.

Aksi damai yang digelar di Victoria Square pada Sabtu (25/3) siang itu diikuti lebih dari 200 orang. Warga menggelar aksi damai ini sebagai respons atas serangan yang terjadi di Westminster pada Rabu (22/3) lalu.

Warga memastikan Birmingham tetap aman dan jadi tempat bagus untuk berbisnis dan berwisata menyusul pemberitaan pelaku serangan di Westminster Bridge, Khalid Masood, tinggal di Birmingham.

Aksi damai ini diorganisasi tokoh pasangan suami istri Muslim Salma Yaqoob dan Waqar Azmi. Dalam aksi itu, hadir pula Ketua Dewan Kota Birmingham John Clancy, dan sejumlah tokoh lainnya termasuk perwakilan lintas agama seperti perwakilan Keuskupan Birmingham David Urquhart dan beberapa imam. Poster dengan aneka tulisan nampak diusung dalam aksi tersebut.

''Birmingham disebut sebagai ibukota para pelaku teror di Inggris. Karena itu, hari ini kami membantahnya,'' kata Salma Yakoob seperti dikutip Birmingham Mail, Sabtu (25/3).

Apa yang dilakukan pelaku serangan di Westminster jelas dikecam semua Muslim. Teror, kata Yaqoob, bukan bagian nama para Muslim. Keuskupan Birmingham juga membantah pemberitaan negatif atas kota tersebut dengan menunjukkan persatuan warga dan para tokoh lintas agama. Perwakilan dari sekitar 200 masjid juga bergabung dalam aksi itu bersama warga lain.

Baca juga, PM Inggris Dievakuasi dari Teror di Gedung Parlemen.

Kepolisian West Midlands mengumumkan telah membebaskan enam orang yang sempat ditahan pada Jumat (24/3) malam, dua orang lainnya masih ditahan. Mereka ditahan pasca serangan di Westminster pada Rabu (22/3) yang mengakibatkan empat orang tewas, termasuk seorang polisi Keith Palmer.

Pelaku serangan di Westminsten, Khalid Masood, menabrak kerumunan orang di Westminster Bridge sebelum kendaraannya menabrak pembatas luar Gedung Parlemen Inggris. Kejadian itu menewaskan tiga orang. Masood lalu menikam seorang polisi bernama Keith Palmer. Masood sendiri akhirnya tewas di lokasi setelah ditembak aparat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement