Kamis 30 Mar 2017 11:43 WIB

Situs Uji Nuklir Tampak Sibuk, Korut akan Tembakkan Rudal?

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Seorang marinir Korea Selatan menyaksikan laporan mengenai uji coba nuklir Korea Utara melalui layar kaca di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan pada 2016.
Foto: AP/Kim Ju-Sung
Seorang marinir Korea Selatan menyaksikan laporan mengenai uji coba nuklir Korea Utara melalui layar kaca di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan pada 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Korea Utara (Korut) diprediksi sedang mempersiapkan operasi uji coba nuklir kembali. Hal ini diketahui dari citra satelit yang menunjukkan peningkatan aktivitas Korut di dekat situs uji coba nuklir.

Dilaporkan laman Washington Post, berdasarkan citra satelit di lokasi atau situs uji coba nuklir Korut, tepatnya di Pyunggye-ri, terdapat aktivitas yang cukup sibuk. Citra satelit yang diambil sejak 24 Maret hingga 28 Maret menunjukkan empat atau lima kendaraan trailer terlihat memasuki situs uji coba nuklir. Tampak pula mesin pemompa air yang digunakan untuk menguras air dari terowongan bawah tanah.

Pada citra satelit juga terlihat sekitar 100 orang berada di situs uji coba nuklir tersebut. Mereka berkumpul di luar gedung administrasi utama yang berada di sekitar situs uji coba nuklir.

Beberapa pakar menilai aktivitas yang terekam citra satelit tersebut jelas menunjukkan indikasi Korut akan melakukan uji coba nuklir kembali. "Ini jelas terlihat seperti mereka sedang mempersiapkan diri untuk tes lainnya," kata kepala analis All Source Joseph Bermudez.

Menurut Bermudez, kegiatan yang baru saja direkam citra satelit itu mirip ketika Korut hendak melakukan tes nuklir pada Februari 2016. "Ketika Anda melihat mereka menguras air dan membersihkan puing-puing, itu seperti terlihat mereka akan melakukan tes lain," ujarnya.

Penasihat senior dari Carnegie Endowment for International Peace Jon Wolfsthal berpendapat Korut memang betul-betul serius hendak mengembangkan senjata nuklirnya. Dan percobaan rutin memang patut dilakukan Korut untuk mendapatkan kekuataan dan ketepatan presisi dari senjatanya. "Sehingga semakin mereka menguji, semakin mereka belajar," kata Wolfsthal.

Korut diketahui merahasiakan ambisinya tentang proyek pembangunan teknologi nuklir yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat. Pada pidato awal Januari lalu, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un mengatakan rezimnya telah memasuki tahap akhir persiapan rudal balistik antarbenua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement