Selasa 11 Apr 2017 08:55 WIB

AS Fokus Gulingkan Assad dan Berantas ISIS

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Foto dari AL AS menunjukkan kapal perusak USS Ross (DDG 71) menembakkan rudal jelajah tomahawk, Jumat, 7 April 2017 dari Laut Mediterania. Tindakan itu sebagai pembalasan serangan senjata kimia pada sipil.
Foto: Mass Communication Specialist 3rd Class Robert S. Price/U.S. Nav
Foto dari AL AS menunjukkan kapal perusak USS Ross (DDG 71) menembakkan rudal jelajah tomahawk, Jumat, 7 April 2017 dari Laut Mediterania. Tindakan itu sebagai pembalasan serangan senjata kimia pada sipil.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengungkapkan keseriusannya dalam melakukan tindakan militer terhadap Suriah. Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan AS juga tak melupakan fokusnya yang lain, yaitu memberantas ISIS. Ada dua poin fokus AS untuk Suriah, menggulingkan rezim Assad dan memberantas ISIS.

Pemerintah Donald Trump juga mengisyaratkan akan menggulingkan rezim Bashar al Assad. "Pemerintah AS tidak bisa melihat kestabilan dan perdamaian dunia jika Assad masih berkuasa," kata Spicer kepada wartawan, seperti dikutip Independent, Senin (10/4).

Spicer mengatakan kepada wartawan, jika melihat langsung bagaimana bayi dan anak kecil diserang gas dan mereka menderita karena bom maka secara otomatis ingin melakukan tindakan. Spicer juga menegaskan pemerintah AS sudah jelas dalam menentukan tindakan lebih lanjut setelah serangan udara pekan lalu.

Pada Senin (10/4) waktu setempat, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengungkapkan memberantas ISIS adalah tujuan utama AS. Namun dia tidak menyebutkan juga tentang penggulingan rezim Assad. "Pertama kami akan memberantas ISIS, sehingga selanjutnya kami bisa mengupayakan gencatan senjata antara rezim Suriah dan kelompok oposisi," ujarnya kepada ABC.

Akan tetapi duta besar AS untuk PBB Nikki Haley juga mengisyaratkan tentang penggulingan Assad. Kepada CNN dia mengatakan dia tidak bisa melihat perdamaian di Suriah dengan Assad yang masih berkuasa.

Dari perbedaan kedua pejabat tersebut, Spicer kemudian berusaha meluruskan pernyataan keduanya bukan pernyataan ekslusif.

Pekan lalu AS sudah meluncurkan serangan udara ke pangkalan udara Shayrat di Suriah sebagai respons atas serangan gas yang menewaskan lebih dari 80 warga sipil Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement