Senin 24 Apr 2017 09:35 WIB

Malaysia dan Cina Perbesar Kerja Sama Pertahanan

Red: Nur Aini
Bendera Malaysia (ilustrasi)
Foto: Reuters
Bendera Malaysia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Komite Tertinggi Malaysia dan Cina akan mengukuhkan lagi hubungan diplomatik dan kerja sama pertahanan antara kedua negara.

Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengemukakan hal itu dalam siaran pers diterima di Kuala Lumpur, Senin (24/4), berkaitan lawatan resmi ke Cina selama tiga hari sejak Jumat (21/4). Komite akan mengkaji lebih rinci bentuk kerja sama yang lebih praktis dan berpotensi dalam aspek pertahanan yang lebih terencana.

Hal tersebut merupakan hasil pertemuan Hishammuddin bersama Menteri Pertahanan Cina Jenderal Chang Wanquan dalam lawatan resminya selama tiga hari ke Cina sejak Jumat (21/4) lalu. Hishammuddin mengatakan ia telah menugaskan Panglima Tentara Darat Jenderal Datuk Seri Zulkiple Kassim dan Panglima Tentara Udara Jenderal Datuk Seri Affendi Buang untuk mengadakan pertemuan lanjutan berhubungan dengan kerja sama pertahanan dan kemiliteran tersebut. "Malaysia dan Cina juga perlu mengadakan pertukaran kunjungan yang lebih sering pada masa akan datang, dengan tujuan meningkatkan aspek komunikasi, persepahaman serta memperkukuhkan lagi kepercayaan," katanya.

Selain itu, dia berkata terkait kerja sama menteri-menteri pertahanan ASEAN, pihaknya setuju agar latihan maritim ASEAN-Cina yang akan datang diadakan di kawasan perairan ASEAN. "Langkah ini bertujuan meningkatkan kerja sama pertahanan dan meningkatkan kemampuan antarnegara yang terlibat untuk membalas ancaman maritim. Perkara ini akan dibicarakan dalam waktu dekat," katanya.

Dalam lawatan resmi tersebut, Hishammuddin juga bertemu dengan Pimpinan Pusat Tentara Cina Jenderal Xu Qiliang, Konselor Negara Cina Yang Jiechi, dan Menteri Keselamatan Umum Cina Guo Shengkun. Dia mengatakan berbagai masalah khususnya ancaman penyebaran ideologi terorisme terutama dari kumpulan militan teroris dibincangkan dalam pertemuan tersebut. "Kedua-dua negara juga setuju untuk memberi perhatian serius dan utama terhadap keamanan global yang terus berubah dan semakin mengancam," katanya.

Dalam kunjungan tersebut Hishammuddin turut menyaksikan penandatanganan subkontrak antara Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd (BNSSB) dan China Shipbuilding & Offshore International Co Ltd (CSOC) tentang pengembangan secara bersama empat kapal perang pesisir atau kapal Littoral Mission Ship (LMS) untuk Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM). "Dua kapal pertama dari empat LMS ini bakal dibuat di Cina. Keahlian dan biaya yang lebih rendah di Cina jadi pertimbangan seterusnya akan dilakukan BNSSB untuk pembuatan dua lagi kapal di Malaysia," katanya.

Dia mengatakan perolehan LMS ini merupakan sejarah penting bagi Malaysia, karena merupakan yang pertama kali Malaysia membeli aset pertahanan dari Cina. Selain itu, Hishammuddin turut menyaksikan penandatanganan antara Universitas Pertahanan Nasional Malaysia (UPNM) dengan Universitas Peking, China

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement