Selasa 25 Apr 2017 04:48 WIB

Rusia Dituding Meretas Sistem Pertahanan Denmark

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nidia Zuraya
Peretas. Ilustrasi
Foto: Google
Peretas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN – Denmark menuding Rusia telah meretas data rahasia pihaknya. Hal ini diungkapkan menteri luar negeri Denmark, Claus Hjort Frederiksen, kepada koran setempat, Berlingske.

Reuters melaporkan, Senin (24/4), Badan intelejen Denmark berhasil menelusuri peretasan negara asing atas keamanan saiber Denmark. Sejumlah data yang dibobol antara lain surel para staf kementerian pertahanan Denmark periode 2015-2016.

Meskipun laporan badan tersebut tidak menyebutkan nama Rusia, Frederiksen menegaskan Moskow di balik upaya pembobolan data ini. “Ini (peretasan data) terkait dengan agen intelejen atau kekuatan pusat di pemerintah Rusia. Dan ini terus-menerus digencarkan. Kami berupaya menangkisnya,” kata Frederiksen kepada media lokal, seperti dikutip Reuters, Senin (24/4).

Laporan badan intelijen Denmark ini menyusul seruan beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris Raya. Mereka telah menuduh Rusia meretas data dan memengaruhi pemilihan umum di masing-masing negara tersebut.

Pemerintah Rusia telah menyanggah semua tudingan ini sebagai tak mendasar. Namun, terkait tudingan menlu Denmark, otoritas Rusia belum memberikan jawaban.

Frederiksen menambahkan, pada Januari lalu Denmark telah berencana menambah anggaran pertahanan sebagai respons perkembangan senjata rudal Rusia di kawasan Baltik. Denmark, menurutnya, menganggap tindakan Rusia itu sebagai ancaman nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement