Selasa 25 Apr 2017 08:47 WIB

Perang Tiga Hari, Tentara Filipina Tewaskan 36 Pemberontak

Tentara Filipina berlindung dibalik tank dalam pertempuran sengit dengan pemberontak di Kota Zamboanga
Foto: AP PHOTO
Tentara Filipina berlindung dibalik tank dalam pertempuran sengit dengan pemberontak di Kota Zamboanga

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pasukan keamanan Filipina menewaskan sekitar 36 petempur terkait ISIS dalam tiga hari serangan udara dan darat di pulau selatan serta merebut markas pemberontak tersebut, kata jenderal pada Senin (24/4).

Pasukan keamanan Filipina melawan pemberontak selama beberapa dasawarsa. Dalam beberapa tahun belakangan, upaya perdamaian menyebabkan pengurangan bentrokan dengan unsur kelompok utama keas tapi kecil meningkatkan serangan.

Bentrokan terkini di pulau utama selatan, Mindanao, itu meletus pada Jumat saat tentara menemukan pangkalan berbenteng unsur dikenal dengan nama Maute, dijaga sekitar 150 pejuang. "Kami merebut markas utama mereka," kata Brigadir Jenderal Roland Bautista, komandan divisi tentara, kepada wartawan.

Pasukan pemerintah menggunakan serangan artileri dan udara untuk menghantam pangkalan itu dan menimbulkan korban jiwa, katanya. Hanya tiga tentara terluka. Juru bicara unsur garis keras itu belum memberi tanggapan dan Reuters tidak dapat menguji mandiri pernyattaan tentara tersebut.

Bautista menyatakan pemberontak yang masih hidup terpecah menjadi kelompok kecil dan lari. Unsur tersebut, yang berjanji setia kepada ISIS, dituduh melakukan serangan bom, termasuk di kota asal Presiden Rodrigo Duterte di kota Davao, pada September, yang menewaskan 14 orang.

Bautista mentatakan tentara mencurigai petempur dari negara tetangga, Indonesia dan Malaysia, mungkin bersama kelompok itu dan satu paspor Indonesia ditemukan bersama dengan senjata dan peledak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement