Rabu 26 Apr 2017 00:14 WIB

Polisi Prancis Korban Serangan Teror Raih Penghargaan Tertinggi

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas berjaga usai serangan terjadi di kawasan Champs-Élysées, Paris, Prancis, (20/4).
Foto: EPA
Petugas berjaga usai serangan terjadi di kawasan Champs-Élysées, Paris, Prancis, (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande memberikan penghormatan terakhir terhadap seorang perwira polisi di negara itu, Selasa (25/4). Dalam upara penghormatan, pemerintah Prancis juga memberikan penghargaan Legion of Honor kepada perwira bernama Xavier Jugele.

Penghargaan itu merupakan salah satu yang tertinggi di Prancis. Jugele dianggap berjasa dalam membantu mengatasi kejahatan terorisme di negara tersebut.

Pria berusia 37 tahun itu tewas terbunuh dalam serangan di Champs-Elysees di Ibu Kota Paris yang terjadi pekan lalu. Selain Jugele, ada dua warga sipil yang juga kehilangan nyawa. ISIS mengaku bertanggung jawab.

"Sekali lagi, Prancis telah kehilangan salah satu putra terbaiknya yang sangat berani dan berharga," ujar Hollande, dilansir BBC, Selasa (5/4).

Ia juga mengatakan, Prancis saat ini terus bersiap menghadapi terorisme dan kelompok radikal yang terkait di belakangnya. Hollande meyakini, meski dibutuhkan waktu lama, namun negaranya pasti berhasil menumpas kejahatan tersebut.

Hingga saat ini, Prancis masih dalam status keadaan darurat, sejak serangan teror terjadi di Ibu Kota Paris pada November 2015 lalu. Keamanan juga diperketat menjelang pemilu yang akan berlangsung di negara itu pada 23 April mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement