Kamis 27 Apr 2017 00:41 WIB

India dan Afghanistan Danai Taliban Pakistan?

Pejuang Taliban di kawasan tribal Pakistan.
Foto: AP/Ishtiaq Mehsud
Pejuang Taliban di kawasan tribal Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Mantan juru bicara Taliban di Pakistan mengungkapkan badan intelijen Afghanistan dan India menyuplai dana dan bantuan lain kepada Taliban untuk melawan pemerintah Pakistan. Pernyataan tersebut terungkap dalam video yang diunggah pada Rabu (25/6) waktu setempat oleh militer Pakistan.

Afghanistan langsung menolak tuduhan tersebut. Sementara Kementerian Luar Negeri India mengaku belum bisa berkomentar mengenai video itu. Kedua negara tersebut telah seringkali dituduh Pakistan menjadi dalang dalam serangan teror di tanahnya.

Mantan juru bicara tersebut telah menyerah pada pekan lalu. Dia adalah Liaquat Ali atau yang dikenal dengan Ehsanullah Ehsan. Ehsan adalah seorang komandan senior Taliban Pakistan. Kemudian ia juga menjadi komandan senior untuk faksi yang memisahkan diri dari Taliban, Jamaatul Ahrar.

Ehsan yang memimpin kampanye media dua kelompok tersebut sehingga terkenal sebagai kelompok militan Islam. Ia mengaku kelompoknya yang telah membuat kekacauan dengan pemboman massal di Pakistan.

Pada penampilan pertamanya saat ia mengaku telah menyerah pada pekan lalu, ia membeberkan bahwa badan intelejensi India Research and Analysis Wing (RAW) dan NDS Afghanistan memberikan dukungan secara luas untuk Taliban Pakistan atau TTP.

Ehsan juga mengatakan hubungan RAW dan NDS semakin kuat saat militer Pakistan meluncurkan sejumlah besar militernya untuk memerangi Taliban di Waziristan Utara pada 2014. Pertempuran itu berakhir dengan membuat militan terpaksa melarikan diri melintasi perbatasan Afghanistan.

"Mereka mendukung (TTP), selain dukungan dana mereka juga memberikan target, dan setiap serangan akan dibayar," kata Ehsan dalam video tersebut. Ia terlihat mengenakan pakaian tradisional shalwar kamiz dengan topi datar Pashtun.

Selain itu, menurut dia, NDS juga Taliban dengan memberikan kartu identitas untuk memudahkan gerak mereka di dalam wilayah Afghanistan. "Gerakan mereka biasa terjadi atas restu NDS dan pasukan Afghanistan," katanya dalam video berdurasi enam menit tersebut.

Namun media tidak bisa menghubungi Ehsan untuk dikonfirmasi. Sedangkan kelompok Taliban juga tak dapat dihubungi.

Afghanistan justru menuduh Pakistan telah memutarbalikkan pernyataan Ehsan. Di mana menurutnya Pakistan telah memberikan tempat yang nyaman bavi Taliban Afghanistan yang didukung Barat untuk menggulingkan pemerintah Afghanistan di Kabul.

"Pakistan selalu menegaskan narasi tersebut seolah menjadi korban terorisme, padahal faktanya mereka yang memberikan dukungan untuk kegiatan terorisme di Afghanistan dan India," demikian pernyataan resmi dari Kementerian Keamanan Afghanistan.

Afghanistan juga menyebutkan saat ini Pakistan sedang berada di bawah tekanan besar dari masyarakat internasional untuk menindak ekstremis dan berhenti bermain menjadi korban lagi.

Sementara itu pada tahun lalu New Delhi telah melancarkan kampamye diplomatik untuk mengisolasi Pakistan setelah menuduh Pakistan membantu militan untuk menyerang pangkalan militer di Kashmir yang dikuasai India.

Amerika Serikat juga telah menekan Islamabad untuk menangani jaringan Haqqani yang berbasis di Pakistan. Haqqani merupakan sebuah kelompok yang dipertimbangkan AS sebagai teroris, selaras dengan Taliban Afghanistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement