Jumat 28 Apr 2017 15:53 WIB

Paus Fransiskus Kunjungi Mesir di Tengah Ketegangan

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Paus fransiskus
Paus fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Paus Francis tiba di Kairo, Mesir, Jumat (28/4) waktu setempat  Paus berharap kunjungannya tersebut dapat membawa kedamaian menyusul insiden kekerasan terhadap sejumlah gereja di Mesir yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. 

Dia juga ingin melakukan pembicaraan dan rekonsiliasi dengan dunia Islam.  Kekhawatiran Paus pada umatnya di Mesir saat dua gereja di Mesir dibom oleh ISIS dan menewaskan 45 orang tiga pekan lalu. Seperti diketahui Gereja Koptik Mesir merupakan komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah.

Sebelum kejadian itu, katedral di Mesir juga telah dibom pada Desember tahun lalu dan menewaskan 28 orang. Banyaknya kasus pembunuhan tersebut membuat ratusan umat Kristen mengungsi dari Sinai Utara yang merupakan tempat paling aktif para milisi.

ISIS mengklaim bertangung jawab atas serangan yang terakhir.  Selama ini serangan dari Daesh (istilah Arab untuk ISIS) dan perang sektarian di Irak, Suriah dan negara-negara lain, telah menghancurkan banyak komunitas, baik umat Islam maupun Kristen.  

Meskipun kunjungan Paus dibayangi dengan ancaman keamanan, Paus tetap memilih untuk menggunakan mobil biasa dalam perjalanannya di Kairo selama 27 jam. Ia ingin lebih dekat dengan warga tanpa limusin berlapis baja.

Jalan dekat kedutaan besar Vatikan ditutup untuk umum dan para pejalan kaki dilarang melintas di sana selama kunjungan Paus.  "Setelah semua pengalaman menyedihkan, kami puas dan yakin bahwa negara (Mesir) memberikan keamanan yang kuat untuk mencegah terorisme dan menjaga gereja," kata juru bicara gereja Koptik Orthodoks Bapa Boulos Halim, Jumat (28/4).

"Ini demi kepentingan negara untuk melindungi bangsanya, dan orang-orang Koptik bukan bangsa sendiri melainkan bagian yang tak terpisahkan dari bangsa itu sendiri."

Baca juga,  Paus Fransiskus Kecam Pengeboman di Gereja Mesir.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement