Jumat 28 Apr 2017 16:43 WIB

Dituduh Retas Kampanye Pemilu Prancis, Ini Jawaban Rusia

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Kandidat presiden Prancis Emmanuel Macron menyapa pendukungnya saat meninggalkan restoran usai kemenangannya di pemilu presiden putaran pertama di Paris, Senin, 24 April 2017.
Foto: AP Photo/Kamil Zihnioglu
Kandidat presiden Prancis Emmanuel Macron menyapa pendukungnya saat meninggalkan restoran usai kemenangannya di pemilu presiden putaran pertama di Paris, Senin, 24 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampanye calon presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi target peretas yang diduga  memiliki hubungan dengan Rusia. Informasi itu berdasarkan keterangan para peneliti yang terkait dengan perusahaan antivirus Jepang.

Perusahaan yang berbasis di Tokyo, Trend Micro mengaku menemukan dugaan peretasan ini dengan memantau pembuatan situs nakal. Situs semacam ini kerap menyamar dan sering digunakan oleh peretas untuk mengelabui korban agar mengungkapkan kata sandi mereka.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan, Rusia sudah sering dituduh ikut campur dalam berbagai pemilihan umum di berbagai negara. "Apakah mereka yang menuduh Rusia mempunyai bukti. Bukti nyata kalau Rusia terlibat atau itu hanya omongan saja," katanya di kediamannya di Jakarta, Jumat, (28/4).

Kalau hanya omongan saja, semua bisa berbicara semaunya. "Beri kami bukti namun faktanya selama ini dari berbagai tuduhan yang dialamatkan ke Rusia tak ada buktinya."

Baca juga,  Trump Ringankan Sanksi Terhadap Rusia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement