Sabtu 29 Apr 2017 21:16 WIB

Trump Main Golf 16 Kali dalam 100 Hari Masa Kepresidenan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Presiden AS Donald Trump bermain golf untuk ke-16 kalinya dalam 100 hari masa kepresidenan. Padahal, Trump pernah mengkritik mantan Presiden Barack Obama karena dinilai telah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bermain golf.

CNN melaporkan, Trump telah mengunjungi lapangan golf sebanyak 13 kali hingga 28 Maret. Pada 2 April, fotografer mengambil gambar Trump sedang bermain golf bersama Senator Paul Rand.

Akhir pekan lalu, seorang reporter olahraga melaporkan Trump telah mengunjungi Trump International Golf Club di Florida. Seminggu kemudian, Trump kembali mengunjungi tempat itu.

Sementara menurut New York Times, Trump telah menghabiskan waktu 19 hari berada di lapangan golf, dalam 13 pekan kepemimpinannya di Gedung Putih. Jumlah tersebut merupakan jumlah gabungan waktu bermain golf tiga mantan Presiden AS.

Obama meluangkan banyak waktu untuk bermain golf setelah 100 hari masa kepresidenannya dan telah melakukan 333 putaran golf dalam delapan tahun masa jabatannya sebagai presiden. Jika Trump melanjutkan kebiasaan bermain golfnya selama delapan tahun, dia akan bermain lebih dari 600 kali.

Trump menulis 26 kali di akun Twitter pribadinya mengenai kecenderungan Obama untuk bermain golf selama menjadi presiden. "Dapatkah Anda percaya bahwa, dengan melihat semua masalah dan kesulitan yang dihadapi AS, Presiden Obama banyak menghabiskan hari untuk bermain golf. Lebih buruk dari Carter," kata Trump pada Oktober 2014 lalu.

Politico telah menghitung, perjalanan akhir pekan Trump ke Mar-a-Lago, Florida, untuk bermain golf telah membebani pembayar pajak sekitar 3 juta dolar AS. Juru bicara Pers Gedung Putih Sean Spicer membela kebiasaan bermain golf Trump dan mengklaim bahwa Trump menggunakan golf untuk membuka hubungan dengan para pemimpin asing.

"Anda melihatnya memanfaatkan olahraga ini dengan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk membantu menjalin hubungan yang lebih dalam di Asia, yang akan membantu kepentingan AS," kata Spicer, dikutip The Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement