REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Ratusan aktivis menggelar demonstrasi di beberapa kota Rusia untuk mengkritik dan memprotes Presiden Rusia Vladimir Putin, Sabtu (29/4). Sebanyak 30 aktivis ditangkap dan diamankan oleh otoritias keamanan Rusia pascaaksi tersebut.
Selain di Moskow, demonstrasi juga digelar di St Petersburg dan Kamerovo. Dalam aksi tersebut, mereka mengusung sebuah jargon “Kami Muak Dengannya (Putin)”.
Dalam aksi tersebut, para demonstran menyuarakan tentang kebijakan Putin yang dianggap gagal mensejahterakan rakyat Rusia. “Semuanya buruk, pendidikan, kesehatan. Semuanya telah hancur, kami ingin perubahan,” kata salah seorang demonstran seperti dilaporkan laman BBC.
Di antara para demonstran, sebagian bahkan menuding Putin sebagai seorang perampok. “Putin adalah perampok. Akhirnya dia harus pergi. Kami muak kepadanya,” kata seorang demonstran.
Aksi demonstrasi tersebut digagas oleh seorang tokoh bernama Mikhail Khodorkovsky melalui gerakan Open Russia. Khodorkovsky memang dikenal sebagai figur yang gencar mengkritik kebijakan Putin. Ia juga pernah diasingkan ke penjara Siberia karena tuduhan penipuan, yang menurutnya, bermotif politk.
Motif digelarnya aksi tersebut diperkirakan karena Putin diprediksi akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden Rusia pada pemilu Maret 2018 mendatang. Kendati demikian, Putin belum memberikan pernyataannya terkait prediksi tersebut.