Ahad 30 Apr 2017 03:34 WIB

Duterte Meminta Trump Menahan Diri

Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Foto: Wu Hong/Pool Photo via AP
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Sabtu (29/4) malam di Manila, mengaku akan meminta Amerika Serikat (AS) menahan diri dan membiarkan Korea Utara bermain dengan petasan. Pernyataan Duterte itu seusai Pyongyang menggelar uji coba rudal kendali jarak jauh pada hari yang sama. “Saya akan mengatakan kepada dia (Trump) bahwa jangan sampai ada perang di kawasan ini karena kamilah yang akan menerima dampaknya," kata Duterte.

"Biarkan mereka (Korea Utara) bermain dengan rudal. Lihatlah itu seperti Anda melihat dalam festival," kata Duterte sambil menirukan gerakan petasan. Pada Sabtu pagi waktu setempat, atau satu hari setelah para menteri negara-negara ASEAN mengeluarkan pernyataan keprihatinan mendalam terhadap situasi di Semenanjung Korea, Pyongyang menggelar uji coba rudal kendali jarak jauh.

Duterte mengatakan, bahwa situasi tersebut sudah sangat membahayakan dan meminta semua pihak untuk menahan diri. "Saat ini ada dua negara yang tengah bermain-main, dengan cara yang tidak menghibur. Situasi ini sangat membuat dunia di ambang kehancuran," kata dia.

Beberapa pekan lalu, negara-negara di kawasan Asia menunjukkan kekhawatiran akibat pernyataan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence yang mengaku bahwa era ‘kesabaran strategis’ sudah usai dan aksi militer tengah dipertimbangkan untuk menghentikan provokasi Korea Utara. "Jika ada satu bom meledak dan melukai satu orang saja, maka situasinya akan menjadi tidak terkendali," kata Duterte.

Pernyataan serupa juga disampaikan secara terpisah pada hari yang sama oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi yang meminta Korea Utara dan semua pihak yang terlibat dalam ketegangan itu untuk menahan diri. “Situasi di Semenanjung Korea memang menjadi salah satu bahasan utama dalam KTT ASEAN pada hari ini. Presiden Joko Widodo meminta semua negara untuk membantu terciptanya perdamaian dan keamanan dengan menahan diri," kata dia.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement