Senin 01 May 2017 03:03 WIB

Mantan PM Italia Punya Kans Besar untuk Kembali Berkuasa

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Esthi Maharani
Matteo Renzi
Foto: EPA/Laurent Dubrule
Matteo Renzi

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Mantan perdana menteri Italia, Matteo Renzi, memiliki peluang besar untuk memenangkan kursi kepemimpinan di Partai Demokrat dalam pemilihan yang digelar pada Ahad (30/4), waktu setempat. Peluang tersebut akan membuat politikus berusia 42 tahun itu berada kembali di garis depan panggung politik nasional di Italia. Apalagi Partai Demokrat saat ini memang sedang menjadi partai penguasa di negara itu.

Renzi sendiri memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri pada Februari lalu. Keputusan itu diambilnya menyusul konflik internal yang terjadi di dalam tubuh Partai Demokrat. Namun, Renzi kini kembali berusaha memperoleh legitimasi kekuasaannya di partai berhaluan kiri itu.

Dilansir laman Wold Bulletin, pada hari Ahad kemarin Renzi harus berhadapan dengan dua kandidat lain untuk memperebutkan kursi pimpinan di Partai Demokrat. Dua kandidat tersebut adalah Menteri Kehakiman Italia, Andrea Orlando, dan politikus asal wilayah Puglia, Michele Emiliano.

Pemungutan suara internal yang dilakukan oleh Partai Demokrat pada awal April 2017 menunjukkan kemenangan telak untuk Renzi. Dia dikatakan berhasil mengantongi 66,7 persen suara pemilih. Sementara kedua pesaingnya, Orlando dan Emiliano, masing-masing hanya mampu meraup 25,3 persen dan delapan persen suara pemilih.

Sebagai pembanding, ketika pertama kali mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat pada Desember 2013, Renzi berhasil mendapat dukungan hampir sebanyak 68 persen dari 2,8 juta pemilih. Hasil pemilihan kali ini pun diperkirakan tidak akan jauh dari angka tersebut.

Bilik pemungutan suara pimpinan Partai Demokrat dibuka di jalan-jalan umum Italia dari pukul 8:00 pagi dan ditutup pada pukul 20:00 waktu setempat. Proses pemungutan suara ini sendiri terbuka untuk semua warga Italia yang berusia di atas 16 tahun, warga negara Uni Eropa yang tinggal di Italia, serta warga asing non-Uni Eropa yang memiliki izin tinggal tetap di negara itu (dengan syarat membayar sumbangan minimal dua euro).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement