Rabu 03 May 2017 08:01 WIB

Cina Tegaskan Penolakannya Terhadap THAAD di Korsel

Warga Korea Selatan memprotes penempatan sistem pertahanan antirudal THAAD di depan Kementerian Pertahanan di Seoul, Jumat, 8 Juli 2016.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Warga Korea Selatan memprotes penempatan sistem pertahanan antirudal THAAD di depan Kementerian Pertahanan di Seoul, Jumat, 8 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina, Selasa (2/5), menegaskan penentanganya terhadap penempatan sistem pertahanan antipeluru kendali THAAD Amerika Serikat di Korea Selatan dan mendesak agar pengerahan dihentikan.

Sistem THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) memiliki kemampuan operasi awal untuk mempertahankan diri dari rudal Korea Utara, kata sejumlah pejabat AS pada Senin, menepis keberatan Cina terhadap pengerahan sistem tersebut.

"Kami akan dengan tegas mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan-kepentingan kita," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang dalam acara jumpa pers harian, tanpa memberikan keterangan rinci.

Beijing beralasan radar THAAD bisa digunakan untuk memata-matai wilayahnya kendati Washington telah menjamin THAAD benar-benar digunakan hanya untuk kepentingan pertahanan. Presiden AS Donald Trump telah mendesak Cina berbuat lebih untuk mengendalikan program nuklir dan peluru kendali negara tetangganya, Korea Utara. Trump baru-baru ini memuji upaya yang dijalankan Presiden Cina Xi Jinping.

Korut secara teknis masih berperang dengan Korea Selatan setelah konflik mereka pada 1950 hingga 1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian. Korea Utara telah secara berkala melancarkan ancaman untuk menghancurkan Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement