Selasa 09 May 2017 15:54 WIB

Dua Juta Anak Sudan Selatan Mengungsi Akibat Konflik

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Pengungsi Sudan Selatan (ilustrasi)
Foto: Reuters/Mohamed Nureldin Abdallah
Pengungsi Sudan Selatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JUBA -- Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) dan pengungsi (UNHCR) melaporkan terdapat sekitar dua juta anak yang terpaksa mengungsi akibat perang sipil di Sudan Selatan. Mereka mengungsi ke negara-negara di sekitar Sudan Selatan.

Direktur Afrika untuk UNHCR Valentin Tapsoba mengatakan krisis pengungsi yang dialami rakyat Sudan Selatan saat ini sangat mengkhawatirkan. "Tidak ada krisis pengungsi hari ini yang membuat saya khawatir lebih dari Sudan Selatan," katanya seperti dilaporkan laman Aljazirah, Senin (8/5).

Kendati demikian, menurut Valentin, yang lebih memilukan adalah dua juta di antara rakyat Sudan Selatan yang mengungsi merupakan anak-anak. "Bahwa anak-anak pengungsi menjadi wajah yang menentukan dari keadaan darurat ini sangat mengganggu," ucapnya.

Sudan Selatan telah dilanda konflik sejak Desember 2013. Pemicunya adalah perselisihan antara Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dengan wakilnya Riek Machar. Keduanya memperebutkan kekuasaan di negara tersebut yang mengakibatkan pendukung masing-masing menjadi terpecah dan terlibat perang.

Peperangan di Sudan Selatan telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas. Tak hanya itu, konflik juga menyebabkan sekitar 100 ribu orang kelaparan dan satu juta lainnya berada di ambang kelaparan.

Konflik juga menyebabkan 3,5 juta rakyat Sudan Selatan mengungsi. Mereka pergi ke negara-negara tetangga, seperti Uganda, Kenya, Ethiopia, dan Sudan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement