Sabtu 13 May 2017 10:07 WIB

Microsoft Perbarui Windows untuk Lindungi User dari Virus WannaCry

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
Microsoft
Microsoft

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekacauan siber global sedang terjadi di lebih dari 70 negara di dunia akibat serangan ransomware. Perusahaan keamanan siber swasta, CrowdStrike, mengidentifikasi ransomware yang digunakan adalah varian baru dari virus WannaCry'. Ransomware ini memiliki kemampuan menyebar ke jaringan besar dengan memanfaatkan bug yang ada di sistem operasi Microsoft Windows, secara otomatis.

"Begitu masuk dan mulai bergerak melintasi infrastruktur lain, tidak ada cara untuk menghentikannya," kata Adam Meyers, seorang peneliti di CrowdStrike.

Peretas Curi Kode Keamanan AS untuk Luncurkan Serangan Siber Global

Microsoft mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pembaharuan Windows secara otomatis untuk melindungi klien dari virus WannaCry. Perusahaan ini mengeluarkan sebuah patch pada 14 Maret untuk melindungi mereka dari Eternal Blue.

"Hari ini para insinyur kami menambahkan deteksi dan perlindungan terhadap perangkat lunak berbahaya baru yang dikenal sebagai Ransom: Win32.WannaCrypt," kata Microsoft dalam sebuah pernyataan.

Para peretas, yang belum teridentifikasi, ini kemungkinan membuat malware yang dapat menyebar sendiri dengan memanfaatkan kode NSA. Kode itu dikenal dengan nama "Eternal Blue" yang dirilis bulan lalu oleh sebuah kelompok bernama Shadow Brokers.

"Ini adalah salah satu serangan ransomware global terbesar yang pernah ada di dunia maya," kata Rich Barger, direktur riset Splunk, salah satu perusahaan yang menghubungkan WannaCry dengan NSA.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement