Jumat 20 Oct 2017 15:07 WIB

Netanyahu: Isu Iran Dekatkan Hubungan Israel-Negara Arab

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
PM Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: Reuters
PM Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel mengklaim hubungannya dengan negara-negara Arab saat ini telah semakin membaik. Beberapa pengamat mengatakan ada tanda-tanda yang menunjukkan, isu mengenai Iran telah mendorong mereka menjadi lebih dekat.

Menurut mereka, pengakuan resmi terhadap Israel oleh negara-negara Arab tentu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Namun kerja sama di balik layar telah terbuka di berbagai bidang.

 

Sebelumnya, negara-negara Arab memiliki kebijakan yang telah diterapkan puluhan tahun, yaitu tidak akan berurusan dengan Israel sampai negara Palestina merdeka. Sekarang, baik Israel maupun Arab Saudi sama-sama mengucapkan selamat kepada Presiden AS Donald Trump pekan lalu setelah ia menyatakan tidak akan mengesahkan kesepakatan nuklir Iran 2015.

 

"Saya pikir ada dua isu yang menjadi perhatian presiden dan menjadi keprihatinan kami semua, dan kebetulan Israel dan negara-negara Arab terkemuka sama-sama melihatnya," ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dikutip Arab News.

 

Bulan lalu, Netanyahu mengatakan hubungan dengan dunia Arab terjalin dengan baik, meski ia tidak merinci. Sementara, para pemimpin negara-negara Arab belum secara terbuka membuat komentar serupa, meski itu bukan berarti mereka membantah klaim Netanyahu.

 

Sejak Israel didirikan pada 1948, hanya dua negara Arab, Mesir dan Yordania yang telah menandatangani kesepakatan damai dengan negara tersebut. Sebagai negara yang memiliki kekuatan militer besar dan kemampuan intelijen yang kuat di Timur Tengah, Israel berpotensi menjadi sekutu penting bagi negara-negara Arab untuk melawan Iran.

 

Israel telah lama memandang Iran sebagai musuh nomor satu. Sementara negara-negara Arab Sunni seperti Arab Saudi, menganggap Iran sebagai saingan regional. "(Hubungan masih) di bawah radar dan tidak resmi karena budaya Timur Tengah sangat sensitif untuk masalah ini," kata Menteri Komunikasi Israel Ayoub Kara.

 

AS juga telah berusaha mempromosikan hubungan baik antara Israel dan dunia Arab. Pemerintahan Trump berharap dapat memanfaatkan kepentingan regional untuk mencapai kesepakatan damai Israel-Palestina.

 

Profesor yang fokus pada studi Teluk di Rice University di AS Kristian Ulrichsen mengatakan dasar hubungan antara Israel dan negara-negara Arab adalah musuh yang sama. "Bagi beberapa negara Arab Sunni di kawasan ini, terutama di Teluk, ada perasaan sebagian besar kesalahan mendasar di wilayah ini sekarang berkisar pada ancaman yang dirasakan dari Iran dan milisi," kata Ulrichsen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement