Kamis 18 May 2017 00:59 WIB

Bisakah Donald Trump Dimakzulkan karena Skandal Rusia dan Comey?

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Agus Yulianto
Presiden Donald Trump (tengah).
Foto: AP
Presiden Donald Trump (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Bisakah skandal terbaru Trump membawanya ke arah pemakzulan?  Trump dilaporkan telah berbagi informasi rahasia mengenai ISIS dengan Menteri Luar Negeri Rusia, dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih.

Namun, jika benar melakukan hal itu, ternyata Trump tidak melanggar hukum apapun. Sebagai presiden, ia memiliki wewenang luas untuk mendeklasifikasi informasi rahasia pemerintah. Oleh karena itu, dia menantang, dengan mengatakan bahwa dia memiliki "hak mutlak" untuk melakukannya.

Lainnya halnya dengan konflik kepentingan atas urusan bisnisnya. Para pakar hukum mengatakan, bahkan setelah dilantik, Trump telah melanggar undang-undang emiten asing, Pasal I, Ayat 9, dari Konstitusi, yang melarang pejabat pemerintah untuk menjalankan perusahaan pribadi dan menerima hadiah dari negara lain tanpa sepertujuan Kongres.

Kontroversi terbaru Trump terkait pemecatan Direktur FBI James Comey mungkin bisa jadi membawanya ke pemakzulan. Menurut memo dari Comey, Trump telah meminta FBI untuk mengakhiri penyelidikan mengenai hubungan mantan Penasihat Militer Nasional AS, Michael Flynn dengan Rusia.

"Saya menahan diri terhadap pembicaraan pemakzulan sampai sekarang, tapi jika memo Comey itu benar, dan Comey memang sangat dipercaya, kita menghadapi hal baru di sini," tulis mantan penasihat senior Barack Obama, David Axelrod, di akun Twitter pribadinya, dikutip The Telegraph.

Gedung Putih membantah kebenaran memo Comey tersebut. "Presiden telah berulang kali menyatakan pandangannya bahwa Jenderal Flynn adalah orang baik yang melayani dan melindungi negara kita. Presiden tidak pernah meminta kepada Comey atau orang lain untuk menghentikan penyelidikan apapun, termasuk penyelidikan yang melibatkan Jenderal Flynn," kata Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan.

Ketua Komite Pengawasan Senat dari Partai Republik, Jason Chaffetz mengatakan, akan segera menyelidiki memo yang dikeluarkan Comey. Tidak hanya Partai Republik, Partai Demokrat pun ingin melihat memo tersebut dan meminta Comey memberikan kesaksian.

Profesor hukum konstitusional di Irvine School of Law, Erwin Chereminsky, mengatakan, presiden yang meminta FBI untuk mengakhiri penyelidikan kriminal adalah bentuk penghalang keadilan. "Inilah yang menyebabkan Presiden Nixon mengundurkan diri dari jabatannya," kata Chereminsky, mengacu pada kemungkinan Trump untuk dimakzulkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement