Kamis 18 May 2017 07:27 WIB

Brasil Bersiap Hadapi Gelombang Pengungsi Venezuela

Ratusan orang menggelar aksi damai di berbagai kota di Venezuela sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Foto: EPA
Ratusan orang menggelar aksi damai di berbagai kota di Venezuela sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Brasil merasa khawatir soal peningkatan jumlah pengungsi yang meluber ke perbatasannya dari Venezuela dan sedang merancang rencana menghadapi kemungkinan gelombang pengungsi jika krisis di Venezuela memburuk.

"Jelas kami khawatir dan yang paling kami khawatirkan adalah kondisi kemanusiaan," kata Menteri Pertahanan Brasil Raul Jungmann, Rabu (17/5) waktu setempat.  "Kita harus memiliki rencana darurat yang siap untuk dijalankan jika keadaan semakin buruk."

menurut Jungman, setiap hari, lebih dari 6.000 warga Venezuela menyeberangi perbatasan untuk membeli makanan dan obat-obatan. Sebagian besar dari mereka kembali ke negaranya tapi beberapa di antaranya tetap tinggal dan mencari pekerjaan.

Bulan lalu, masyarakat Brasil dikejutkan dengan penampakan para perempuan dan anak-anak dari Venezuela yang mengemis di jalanan Manaus, kota terbesar di wilayah Amazon, Brasil.  Pemerintah negara bagian Roraima mengatakan bahwa sudah 30.000 pengungsi datang sejak krisis politik dan ekonomi di Venezuela menjadi akut tahun lalu.

Kepolisian federal Brasil mengungkapkan, bahwa jumlah pengungsi yang berada di ibu kota negara bagian Roraima, Boa Vista, telah mencapai lebih dari 15.000 orang.

Senator Roraima, Telmario Mota, mengatakan kepada Reuters bahwa warga-warga Venezuela yang mencari pekerjaan dieksploitasi di Boa Vista dan perempuan-perempuan muda Venezuela dipaksa masuk ke dunia hitam.

Satu rombongan Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa urusan Pengungsi yang berkunjung ke Boa Vista pada Rabu menemukan ada 6.000 warga Venezuela yang tinggal di tempat-tempat penampungan dan 5.000 lainnya dalam daftar tunggu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement