Kamis 04 May 2017 17:52 WIB

Macron: Le Pen Penuhi Keinginan Ekstremis dengan Langgar Hak Muslim

Kandidat presiden Prancis dari Partai National Front Marine Le Pen (kiri) dan Emmanuel Macron dari gerakan En Marche! Emmanuel Macron berpose sebelum memulai debat televisi terakhir di La Plaine-Saint-Denis, utara Paris, Rabu, 3 Mei 2017.
Foto: Eric Feferberg/Pool Photo via AP
Kandidat presiden Prancis dari Partai National Front Marine Le Pen (kiri) dan Emmanuel Macron dari gerakan En Marche! Emmanuel Macron berpose sebelum memulai debat televisi terakhir di La Plaine-Saint-Denis, utara Paris, Rabu, 3 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kandidat presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, rival sayap kanannya Marine Le Pen akan membawa Prancis jatuh dalam perang saudara, Rabu (3/5) malam.

Dalam debat terakhir di televisi itu, kedua kandidat terlibat debat sengit dan saling serang. Macron mengatakan, Le Pen justru akan memberikan ekstremis apa yang mereka inginkan dengan melanggar hak-hak warga Muslim.

Le Pen menuduh Macron bersikap lunak terhadap ekstremis. "Apa yang diinginkan teroris adalah perang saudara, perpecahan, ini perkataan yang keji," kata Macron menampik Le Pen.

Le Pen berjanji akan membubarkan organisasi fundamentalis kuat yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin atau yang dikenal dengan Union of Islamic Organizations di Prancis. "Kita harus menghapuskan ideologi Islam," katanya.

Baca: Sengitnya Serangan Macron dan Le Pen dalam Debat TV Terakhir

Putri Partai National Front Jean-Marie Le Pen tersebut mengatakan akan menerapkan sejumlah langkah menangkal kemungkinan serangan teroris di Prancis. Langkah itu antara lain, mendepak semua warga asing dan membatalkan kewarganegaraan ganda bagi warga yang dicurigai.

"(Sedangkan) Anda menunggu serangan terjadi ketimbang mengambil langkah proaktif," katanya kepada Macron.

Macron bersikeras dia akan bersikap fleksibel dan memerangi segala bentuk terorisme. Dia mengatakan, program Le Pen didasarkan pada ketakutan dan kebohongan. Menurut dia, Parncis harus menjauh dari sistem yang menghasilkan partai sayap kanan, seperti National Front.

"Andalah parasit itu!" ujar Macron kepada Le Pen.

Debat selama 2,5 jam itu diawali dan diakhiri dengan caci-maki dan ejekan tajam.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement