Sabtu 20 May 2017 08:15 WIB

Kamp Pengungsi di Yordania Gunakan Energi Matahari

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Pengungsi Suriah di Yordania. Negara tetangga Suriah itu kini menjadi penampung lebih dari 14 ribu pengungsi.
Foto: AFP
Pengungsi Suriah di Yordania. Negara tetangga Suriah itu kini menjadi penampung lebih dari 14 ribu pengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Kamp pengungsi di Azraq, Yordania akan menggunakan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga surya. Ini menjadi tempat penampungan pertama di dunia yang didukung oleh energi terbarukan.

Komisioner Tinggi PBB di bidang Pengungsi (UNHCR) mengatakan ini adalah terobosan yang menjadi tonggak sejarah. Kamp pengungsi Azraq saat ini menjadi rumah bagi 36 ribu warga Suriah.

Dengan digunakannya listrik dari energi surya, kamp dapat menghemat pengeluaran hingga 1,5 juta dolar per tahun. UNHCR mengatakan dengan demikian, kelebihan uang dapat digunakan untuk memperbaiki fasilitas lain di tempat penampungan itu, diantaranya untuk sanitasi. Tak ketinggalan, kegiatan tambahan bagi mereka yang berada di sana juga dapat diadakan.

"Hari ini menjadi tanda dari sebuah tonggak sejarah. Pencahayaan di kamp bukan hanya pencapaian simbolis, tapi membuat lingkungan lebih aman bagi mereka yang ada di sana, serta membuka peluang lebih banyak dalam banyak hal," ujar wakil komisaris tinggi UNHCR, Kelly T Clements, dilansir The Independent, Jumat (19/5).

Ia menuturkan dengan adanya listrik dalam kamp, banyak para pengungsi yang dapat lebih mudah melakukan kegiatan sebagai tambahan mata pencaharian. Kemudian, bagi anak-anak waktu untuk belajar menjadi lebih banyak.

"Tentunya ini menjadi fasilitas bagi mereka untuk lebih mudah memiliki kesempatan hidup lebih baik," jelas Kelly.

Dalam dua tahun terakhir, para pengungsi di Azraq hanya bergantung pada lentera surya portabel untuk menerangi tempat tinggal mereka. Tak ada sarana untuk menyimpan dan mendinginkan makanan di sana.

Listrik pertama kali dipasang di kamp itu pada Januari lalu. Hal ini membuat banyak pengungsi yang berada di sana gembira karena sangat sulit tidak mendapatkan akses untuk itu.

"Di Suriah kami mendapatkan listrik yang sangat berguna untuk melakukan berbagai kegiatan, Anda tak bisa membayangkan betapa sulitnya saat ini tidak ada," jelas seorang pengungsi bernama Fatima (52).

Penggunaan energi surya rencananya tidak hanya dilakukan di kamp Azraq. Mulai awal tahun depan, kamp di wilayah gurun utara Yordania juga mendapatkan listrik dari energi bersih tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement