Sabtu 20 May 2017 03:16 WIB

Saudi Masukkan Pemimpin Hizbullah ke Daftar Hitam

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Foto: AP
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Arab Saudi memasukkan Hashem Safieddine, seorang pemimpin berpengaruh kelompok Hizbullah Muslim Syiah Lebannon ke daftar hitam. Departemen Keuangan Amerika Serikat juga menambahkan Safieddine ke dalam daftar hitam kontraterorisme pada Jumat (19/5). Penetapan ini dilakukan satu hari sebelum Presiden Donald Trump tiba di kerajaan itu.

Saudi merupakan negara pertama yang dikunjungi Trump dalam lawatan internasional pertamanya sejak ia dilantik sebagai presiden AS pada Januari lalu. Trump diperkirakan akan membukukan kesepakatan bidang keamanan serta perdagangan dengan para pejabat Riyadh dalam kunjungannya di Saudi.

"Pemerintah Saudi hari ini menetapkan seorang pemimpin Hizbullah, yang bernama Hashem Safieddine," menurut laporan kantor berita negara Saudi, SPA.

Safieddine bekerja untuk kepentingan Hizbullah di Timur Tengah dan menjadi penasihat soal pelaksanaan "operasi teroris" serta memberikan bantuan bagi rezim Suriah, kata SPA.  Safieddine adalah ketua dewan eksekutif Hizbullah, yang menjalankan kegiatan sosial dan ekonomi kelompok itu.

Hizbullah dianggap Washington sebagai organisasi teroris.  Kelompok itu dibentuk pada 1980-an untuk memerangi pendudukan Israel di Lebanon selatan, yang berakhir pada 2000. Hizbullah saat ini berperang di Suriah bersama pasukan Presiden Bashar al-Assad menghadapi para pemberontak yang didukung negara-negara Arab Sunni.

Arab Saudi dan negara-negara Arab di Teluk telah menyatakan Hizbullah sebagai organisasi teroris pada 2016. Mereka mengatakan akan menghukum siapa pun yang menjadi anggota, bersimpati dan membantu keuangan kelompok itu ataupun memberikan perlindungan kepada para anggotanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement