Sabtu 20 May 2017 20:05 WIB

Comey Yakin Trump Coba Pengaruhi Penyelidikan Soal Rusia

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Mantan direktur FBI James Comey (file)
Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Mantan direktur FBI James Comey (file)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Seorang sumber yang dekat dengan mantan direktur FBI James Comey mengatakan Comey sekarang yakin Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencoba mempengaruhi penyelidikannya terhadap keterlibatan Rusia dalam kampanye kepresidenannya.

Namun ia juga mengatakan akan sulit membuktikannya. “Karena Anda akan cenderung menghalangi keadilan dalam pengertian hukum,” kata sumber tersebut kepada CNN, dikutip Independent, Sabtu (20/5).

“Di AS, penghambatan keadilan adalah pelanggaran federal, di mana seseorang secara koruptif mempengaruhi, menghalangi, atau menghambat administrasi hukum yang semestinya dan sudah tepat,” ujarnya.

Awalnya Comey percaya dia dapat menyelaraskan komunikasi dengan presiden baru tersebut. Namun kemudian ia menjadi yakin presiden bermaksud mencoba mempengaruhi arah penyelidikannya mengenai hubungan Rusia dengan pemerintahan Trump.

The New York Times melaporkan, pejabat AS juga mengaku Trump telah mengatakan dalam pertemuan di Oval Office bahwa pemecatan Comey mengurangi tekanan yang disebabkan oleh penyelidikan kasus tersebut. “Saya baru saja memecat kepala FBI. Dia gila, gila pekerjaan,” kata Trump menurut dokumen yang merinci kunjungan Rusia. “Saya menghadapi tekanan besar karena Rusia.”

Trump juga menegaskan dia tidak diinvestigasi secara pribadi. Meskipun sebelumnya ia mengaku sedang memikirkan tentang Rusia ketika ia memecat Comey. Gedung Putih tidak membantah laporan tersebut. Malah mengatakan penyelidikan FBI telah memberi tekanan yang tidak perlu pada kemampuan presiden melakukan diplomasi dengan Rusia.

Laporan tersebut memicu komentar dari oposisi, pemimpin Demokrat Nancy Pelosi menanggainya pada awal pekan ini. “Jika laporan ini benar, usaha Presiden yang kurang ajar untuk menghentikan penyelidikan FBI atas Michael Flynn adalah sebuah serangan terhadap peraturan hukum yang fundamental bagi demokrasi kita. Paling tidak, Presiden Trump telah melakukan penyalahgunaan wewenang eksekutif secara serius. Paling buruk, ia telah menghalangi keadilan. Semakin hari tindakan Presiden menunjukkan betapa pentingnya investigasi Trump-Rusia secara penuh dan independen,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement