Kamis 25 May 2017 18:43 WIB

Filipina Tempatkan Helikopter Perang di Marawi

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Prajurit militer Filipina terlihat di Davao saat status darurat militer diumumkan di Mindanao.
Foto: EPA
Prajurit militer Filipina terlihat di Davao saat status darurat militer diumumkan di Mindanao.

REPUBLIKA.CO.ID, MARAWI -- Pasukan militer Filipina mulai menempatkan helikopter perang di Marawi, Kamis (25/5). Langkah ini dilakukan untuk memaksimalkan pertempuran memukul mundur anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Maute yang masih bersembunyi di beberapa bagian kota.

Dua helikopter perang dikerahkan untuk meluncurkan serangan udara. Kendaraan perang itu dilengkapi dengan senapan mesin dan memungkinkan tentara menembak target yang diyakini berada di antara bangunan-bangunan. Lebih dari 100 anggota kelompok militan itu menyerbu kota di Pulau Mindanao tersebut pada Selasa sore (23/5). Pertempuran antara petugas polisi dan ISIS Maute terjadi dan membuat sebanyak 21 orang tewas.

Salah satu korban tewas adalah Kepala Polisi Marawi. Ia disebut tengah berada dalam perjalanan pulang hingga dihentikan oleh anggota ISIS Maute dan dipenggal saat itu juga.

Kelompok itu juga menyerang Gereja Katedral Our Lady Help dan menculik staf gereja termasuk Pastor Chito Suganob. Mereka mengancam akan membunuh para sandera jika pasukan pemerintah tidak melepaskan tembakan.

Anggota ISIS Maute juga membakar banyak bangunan di Marawi sepanjang pertempuran dengan pasukan Pemerintah Filipina berlangsung. Ribuan warga di kota itu melarikan diri dan saat ini telah berada dalam perlindungan di kamp militer.

Pertempuran juga dilaporkan telah mulai mereda. Meski demikian, Wali Kota Marawi Majul Gandamra mengatakan kondisi di wilayahnya saat ini masih cukup berbahaya karena anggota kelompok militan yang masih bersembunyi.

Pasukan militer Filipina juga mengirimkan truk untuk membantu evakuasi warga sipil yang terjebak di area pertempuran. Namun, secara lengkap status sandera serta korban warga sipil yang menjadi korban pertempuran di Marawi belum diberikan oleh pihak berwenang, demikian juga dengan jumlah anggota kelompok militan itu yang masih tersisa atau telah dipukul mundur.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement