Jumat 26 May 2017 13:57 WIB

India Resmikan Jembatan Terpanjang di Wilayah Sengketa Cina

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
India akan meresmikan jembatan Dhola Sadiya sepanjang 9,15 Km di atas sungai Lohit, yang menghubungkan negara bagian Arunachal Pradesh dengan negara bagian Assam, di perbatasan Cina.
Foto: Hindustan Times
India akan meresmikan jembatan Dhola Sadiya sepanjang 9,15 Km di atas sungai Lohit, yang menghubungkan negara bagian Arunachal Pradesh dengan negara bagian Assam, di perbatasan Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- India akan meresmikan jembatan sepanjang 9,15 Km di atas sungai Lohit, yang menghubungkan negara bagian Arunachal Pradesh dengan negara bagian Assam, di perbatasan Cina. Jembatan terpanjang bernama Dhola Sadiya itu pembangunannya telah dilakukan sejak 2011.

"Ini adalah kerja keras yang nyata, tantangan utama dan kecepatan pembangunannya sedikit terpengaruh oleh beberapa masalah kompensasi," kata seorang pejabat dari Navayuga Engineering, perusahaan yang membangun jembatan tersebut.

Namun, ia mengakui jembatan Dhola Sadiya selesai sesuai jadwal. Seorang insinyur militer mengatakan, jembatan Dhola Sadiya mampu menopang tank tempur seberat 60 ton.

Penduduk setempat juga bergembira dengan peresmian jembatan itu. Jembatan ini akan mengurangi waktu tempuh sebanyak delapan jam bagi masyarakat di kedua sisi sungai.

"Tak terbayangkan persimpangan ini bisa dijembatani, tempat enam titik sungai bertemu, semua mengalir ke Brahmaputra yang perkasa," kata Gunjan Saharia, seorang penduduk.

Cina selalu mengklaim wilayah Arunachal Pradesh sebagai wilayah teritorial negaranya. Cina menyebut Arunachal Pradesh sebagai wilayah Tibet Selatan.

Cina baru-baru ini menolak keputusan India yang mengizinkan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama untuk mengunjungi negara tersebut. Cina juga memprotes pengembangan infrastruktur militer India di Arunachal Pradesh.

"Cina semakin agresif, sekarang saatnya kita memperkuat infrastruktur fisik untuk mempertahankan wilayah kita," ujar Menteri Dalam Negeri India Khiren Rijiju.

Rijiju sebelumnya mengatakan Arunachal Pradesh adalah bagian dari India dan kenyataan itu tidak akan berubah, terlepas dari ada yang menyukainya atau tidak. Rujiju sendiri merupakan penduduk asli Arunachal Pradesh.

Selain jembatan Dhola Sadiya, India juga membangun jalan raya lintas-Arunachal, yang pernah digunakan pada Perang Dunia II. India saat ini sedang melakukan empat proyek lagi untuk memperluas jalan tersebut.

"Kami membutuhkan infrastruktur untuk meningkatkan pasukan dan pasokan jika kami harus melawan orang Cina dan jembatan ini adalah hal yang hebat," kata Mayor Jenderal Gaganjit Singh yang memimpin sebuah divisi di negara bagian Arunachal Pradesh kepada BBC.

"India tidak mengembangkan infrastruktur fisik di Arunachal Pradesh selama dua dekade setelah perang 1962 karena banyak orang percaya, Cina akan menggunakan jalan itu jika mereka menyerang lagi. Tapi sekarang kita berada di jalur yang benar," ujar dia.

Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh juga menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur fisik di negara bagian itu. Hal itu sebagai bagian dari upaya mempertahankan perbatasan yang panjang dengan Cina.

"Kami menginginkan perdamaian, tapi perdamaian dengan kehormatan. Kami perlu mencegah siapa pun yang berpikir kami lemah," kata Singh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement