Sabtu 27 May 2017 10:21 WIB

Aung San Suu Kyi Adakan Pertemuan dengan 7 Kelompok Pemberontak

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Budi Raharjo
Aung San Suu Kyi
Foto: AP / Koji Sasahara
Aung San Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID,NAYPYIDAW -- Pemimpin Negara Myanmar Aung San Suu Kyi mengadakan pertemuan dengan tujuh kelompok pemberontak bersenjata Aliansi Utara, di Ibu Kota Naypyidaw, Jumat (26/5). Ketujuh pemberontak ini adalah pemberontak yang tidak menandatangani Persetujuan Gencatan Senjata Nasional (NCA) di Myanmar.

Empat kelompok pemberontak pertama yang bertemu dengan Suu Kyi adalah United Wa State Army (UWSA), Kachin Independence Organization (KIO), Partai Progresif Negara Bagian Shan (SSPP), dan Tentara Nasional Demokratik Mongol (NDAA). Pertemuan diikuti tiga kelompok pemberontak lainnya, yaitu Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA), Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), dan Arakan Army (AA).

Kepala Hubungan Eksternal UWSA, U Zhao Guo An, mengatakan pertemuan itu berlangsung seperti pertemuan keluarga. Menurutnya, semua pihak sepakat untuk mengupayakan perdamaian yang akan dicapai di kemudian hari.

Sekretaris Jenderal-2 TNLA, Tha Ban Hla, juga mengatakan kehadiran kelompok mereka dalam pertemuan tersebut adalah langkah awal untuk proses gencatan senjata. Ia menuturkan, hubungan militer Myanmar dengan kelompoknya kini semakin membaik.

Pertemuan Suu Kyi dengan kelompok-kelompok pemberontak itu terjadi di sela-sela Konferensi Perdamaian Panglong Abad ke-21. Pertemuan bertujuan untuk menyatukan semua etnisitas dan membangun sebuah serikat federal yang demokratis melalui dialog.

Dilansir dari Xinhua, sebanyak 1.400 perwakilan dari pemerintah, parlemen, militer, partai politik, organisasi bersenjata, dan masyarakat sipil ikut berpartisipasi dalam pertemuan yang diselenggarakan selama lima hari tersebut.

15 kelompok pemberontak bersenjata turut hadir pada acara tersebut. Selain tujuh kelompok yang tidak menandatangani NCA, ada juga delapan kelompok penandatangan NCA, yang dipimpin oleh Kayin National Union (KNU).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement