Ahad 28 May 2017 08:27 WIB

Ancaman Ekstremis, Militer Filipina Diminta Amankan Masjid Selama Ramadhan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Masjid di Filipina (ilustrasi)
Foto: Pinoy-culture.com
Masjid di Filipina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pasukan pemerintah telah diperintahkan untuk ikut mengamankan masjid dan tempat-tempat ibadah lain. Hal itu dilakukan usai kelompok-kelompok ekstrimis mengeluarkan ancaman saat peringatan bulan suci Ramadhan.

"Semua personil di Komando Mindanao Barat diperintahkan melakukan tindakan pengamanan masjid untuk memastikan umat Islam bebas datang menjalankan perintah agama mereka," kata Letjen Carlito Galvez, Kepala WestMinCOm, seperti dilansir The Manila Times, Ahad (28/5).

Dalam pesannya, Galvez memberikan kepastian militer akan mengambil semua tindakan pencegahan, utamanya menyingkirkan kelompok Maute yang tersisa di Marawi. Ia menekankan, Ramadhan merupakan bulan suci, intropeksi dan berdoa yang tentu penting bagi umat Islam.

Namun, ia mengingatkan, berlanjutnya pertempuran di Marawi membuat militer dilarang meluncurkan serangan udara, demi memastikan secara spesifik target yang diduduki kelompok sayap ISIS tersebut. Galvez menegaskan, kelompok itu akan menghalangi tiap usaha untuk memulihkan kedamaian di sana.

"Tindakan teroris mencegah Muslim untuk menjalani Ramadhan dengan damai dan sungguh-sungguh," ujar Galvez.

Ia menambahkan, kekejaman teroris terus menabur teror dan kebingunan, termasuk di kalangan umat Islam dan membawa kesulitan bagi masyarakat. Maka itu, jika biasanya tentara Muslim diizinkan istrihat selama Ramadhan, saat ini mereka pun harus berjuang lebih demi memastikan kedamaian di Marawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement