Senin 29 May 2017 04:15 WIB

Merkel: Eropa Jangan Berharap Lagi pada AS Era Trump

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Kanselir Jerman, Angela Merkel
Foto: AP
Kanselir Jerman, Angela Merkel

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perdana Menteri Jerman Angela Merkel menyatakan jika Jerman dan Eropa sebaiknya tidak menaruh harapan besar pada Amerika Serikat (AS). Sikap Merkel ini merujuk pada ketidakjelasan Presiden AS Donald Trump dalam mengambil sikap di perjanjian Internasional belakangan ini.

Dalam sebuah kesempatan di sebuah festival tenda bir Jerman, Merkel menyampaikan pentingnya menjalin kerja sama yang bersifat kekeluargaan dengan AS. Namun, Merkel berharap agar Eropa mampu bertindak sendiri tanpa menunggu AS. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah dalam negosiasi Perjanjian Paris tentang penurunan emisi karbon.

"Kita orang Eropa harus bisa menggenggam mimpi kita lalu wujudkan," ujar Merkel seperti dilansir Independent.

Komentar Merkel itu muncul setelah Trump mengeluarkan pernyataan membutuhkan waktu berpikir lebih lama untuk menentukan dukungannya dalam negosiasi tentang lingkungan, Paris Climate Deal. Hal itu pun langsung membuat diplomat-diplomat Eropa di acara tersebut bingung dan geram.

Trump yang sebelumnya menyebut pemanasan global sebagai hoaks, menyatakan akan menentukan sikap dalam menandatangani perjanjian pengurangan emisi karbon. "I'll make final decision on the Paris account," cicit Trump di Twitter-nya Sabtu (27/5).

Namun, pernyataan itu dilihat pesimis oleh Merkel. Merkel melihat keengganan Trump untuk menandatangani dan meratifikasi perjanjian lingkungan yang ditandatangani 195 negara itu. "Diskusi berjalan sangat sulit, sangat kurang memuaskan," kata Merkel menanggapi jalannya negosiasi Paris tentang lingkungan.

Senada dengan Merkel, G7 juga mengkritisi sikap AS dan Trump yang tidak segera menentukan sikap dalam Perjanjian Paris ini. Menurut G7, AS terlalu berbelit dalam meninjau kebijakannya dalam menyikapi perubahan iklim sehingga tampaknya AS tidak akan menyetujui Perjanjian Paris. Maka G7 pun akan langsung fokus pada implementasi perjanjian itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement