Selasa 06 Jun 2017 14:33 WIB

Polisi Bebaskan 12 Orang Terkait Teror London

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Tanda belasungkawa terpampang di jalan dekat lokasi aksi teror di Jembatan London
Foto: Facundo Arribazalaga/EPA
Tanda belasungkawa terpampang di jalan dekat lokasi aksi teror di Jembatan London

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebanyak 12 orang yang ditahan polisi karena diduga memiliki keterkaitan dengan serangan teror di Jembatan London, telah dibebaskan tanpa tuduhan pada Senin (5/6).

Seperti dilansir Metro.co.uk, sehari sebelumnya, mereka ditahan dalam sebuah penggerebekan di wilayah Barking, London Timur.

Barking diketahui sebagai alamat tempat tinggal para pelaku serangan teror tersebut. Polisi telah merilis nama dua dari tiga pelaku, yaitu Khuram Shazad Butt (27) asal Pakistan dan Rachid Redouan (30) asal Maroko. Sementara satu pelaku lainnya belum berhasil di identifikasi.

Asisten Komisaris Polisi Metropolitan, Mark Rowley, mengatakan 12 orang tetangga pelaku di Barking itu hanya ditahan sebagai saksi. Setelah menjalani pemeriksaan, mereka tidak terbukti mendukung aksi terorisme pelaku di Jembatan London.

Salah satu saksi mengatakan, Butt sempat ditegur oleh petugas keamanan setempat pada malam teror itu. Namun, tidak ada bukti apapun bahwa Butt akan melancarkan sebuah serangan.

Saksi lainnya mengatakan, dengan wajah gembira, Butt memintanya untuk menyewakan sebuah van. Mobil van tersebut kemudian digunakan Butt dan dua pelaku lainnya untuk menabrak pejalan kaki di Jembatan London, yang menyebabkan beberapa orang tewas.

Markas Besar Polisi Metropolitan saat ini tengah menyelidiki apakah ada orang lain yang mengetahui rencana mereka untuk menyerang pusat kota London pada Sabtu (3/6) malam lalu.

Saat itu ketiga pelaku mengemudikan van dengan kecepatan 80 km per jam dan menabrakkannya ke kerumunan pejalan kaki. Pelaku bahkan juga melakukan penikaman di Pasar Borough.

Baca juga,  Polisi Tembakkan 50 Peluru Hentikan Pelaku Teror London.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement